Pada umumnya, resolusi konflik pasangan melibatkan strategi konstruktif atau destruktif. Strategi konstruktif mengarah kepada usaha untuk menerima sudut pandang pasangan, terbuka untuk mendiskusikan motif konflik dan melakukan upaya untuk memecahkan masalah. Sedangkan strategi destruktif mengarah kepada permusuhan, kompetisi, dan penarikan diri dari konflik (Rubenstein & Feldman, 1993; Sillars, Canary, & Tafoya, 2004).
Memahami dimensi konflik dalam kehidupan pasangan suami istri, membuat kita menjadi lebih berhati-hati dalam menghadapi konflik. Pada dasarnya, konflik adalah untuk dihadapi dengan bijaksana dan dewasa. Bukan untuk dihindari. Mari belajar bersikap dewasa dan bijaksana.
Bahan Bacaan
Cahyadi Takariawan, Wonderful Couple, Era Intermedia, 2019
Marina Zanella Delatorre & Adriana Wagner, Marital Conflict Management of Married Men and Women, Psico-USF 23 (2), Juni 2018, https://doi.org/10.1590/1413-82712018230204, diakses dari https://www.scielo.br
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H