Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Beberapa Kesalahan Umum Orangtua dalam Mendidik Anak (10)

9 Mei 2023   05:00 Diperbarui: 9 Mei 2023   05:13 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Syaikh Jasim Muhammad Al-Muthawwi menulis makalah berjudul 'Isyruna Khatha-an Tarbawiyan Nartakibuha Ma'a Abna-ina. Isinya tentang duapuluh poin kesalahan yang umum dilakukan orangtua dalam mendidik anak-anak mereka.

Dalam tulisan kali ini, saya akan menyampaikan beberapa poin saja. Biar secara psikologis kita tidak terlalu terbebani dengan banyaknya kesalahan kita selama ini. Khawatirnya justru menjadi melemahkan semangat berbenah diri.

Kesalahan Kesepuluh: Al-Mubalaghah fi Al-Himayah

Menurut Syaikh Jasim Muhammad Al-Muthawwi, kesalahan yang banyak dilakukan orangtua tanpa mereka sadari adalah Al-Mubalaghah fi Al-Himayah yaitu berlebihan dalam melindungi atau memproteksi anak. Masih banyak orang tua yang khawatir secara berlebihan terhadap kondisi anak, sehingga memproteksi anak secara berlebihan pula.

Penjagaan yang berlebih (overprotektif) pada diri anak realitasnya justru menumbuhkan sikap negatif pada mental anak hingga mereka dewasa. Anak akan menjadi penakut dalam banyak hal. Misalnya takut terhadap permasalahan, takut terhadap ancaman, takut terhadap realitas kehidupan, takut menghadapi kegagalan, dan lain sebagainya.

Sikap overprotektif menyebabkan mental anak menjadi lemah. Mereka bergantung kepada orangtua, sehingga kurang berani dan kurang terlatih menghadapi tantangan kehidupan.

Gejala "Over Parenting"

"Overprotectiveness conveys to the child a sense that the world is dangerous. It reinforces avoidance and keeps children from engaging in social situations restricting the opportunities to build friendships and learn social skills. Children raised with overprotective parenting tend to have less competent social skills" --Pamela Li, 2023.

Pamela Li (2023) memberikan ulasan yang sangat menarik terkait "overparenting". Menurut Pamela Li, perilaku orangtua yang over protectif sebenarnya tengah menyampaikan pesan kepada anak sebuah perasaan bahwa dunia ini sangat berbahaya.

Kondisi ini memperkuat penghindaran dan membuat anak-anak tidak terlibat dalam beragam situasi sosial. Orangtua membatasi kesempatan anak untuk membangun persahabatan dan belajar keterampilan sosial. "Anak yang dibesarkan dengan pola asuh overprotektif cenderung memiliki keterampilan sosial yang kurang kompeten', ujar Pamela Li.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun