Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Beberapa Kesalahan Umum Orangtua dalam Mendidik Anak (10)

9 Mei 2023   05:00 Diperbarui: 9 Mei 2023   05:13 413
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Overprotective parents show guarding behavior that is excessive considering the child's developmental stage and the actual risk level in their environment" --Pamela Li, 2023.

Istilah over parenting merujuk kepada perilaku orangtua yang bersikap overprotektif, di mana mereka menunjukkan perilaku menjaga yang berlebihan dibandingkan dengan tingkat risiko yang sebenarnya dihadapi anak.

Perhatian tunggal orangtua yang overprotektif adalah bagaimana menjaga keamanan anak-anak mereka, tidak hanya secara fisik tetapi juga secara emosional. Orangtua semacam ini selalu khawatir tingkat tinggi terhadap keamanan anak-anak mereka, meskipun telah tinggal di lingkungan yang aman.

Tingkat perlindungan yang diberikan orangtua melebihi realitas tingkat risiko yang sebenarnya jauh lebih rendah. Orangtua menjadi disibukkan dengan upaya membantu anak-anak menghilangkan semua rintangan dan tantangan kehidupan sehari-hari. Dampaknya, anak tidak pernah mengalami kesulitan.

"Overprotective parents are often anxious parents who are preoccupied with dangers. Parents who suffer from anxiety or panic disorder are prone to show overparenting behavior" --Pamela Li, 2023.

Orang tua yang terlalu protektif sering kali adalah orang tua yang selalu cemas. Pikiran mereka disibukkan dengan bahaya. Studi yang dilakukan oleh Clarke dan tim (2013) memberikan hasil, bahwa orangtua yang menderita gangguan kecemasan atau panik cenderung menunjukkan perilaku overparenting.

Bermula Dari Niat dan Tujuan yang Baik

"Some parents are overprotective because they want to do everything within their power to safeguard their children from harm and to help them succeed in life. This intensive parenting approach is often chosen by parents in a loving but misguided attempt to improve their child's outcome" --Pamela Li, 2023.

Beberapa orang tua terlalu protektif didorong oleh keinginan untuk melindungi anak-anak mereka dari bahaya dan membantu anak-anak berhasil serta bahagia dalam menjalani kehidupan. Pendekatan pengasuhan seperti ini dipilih oleh orangtua dalam upaya mencurahkan cinta dan kasih sayang, tetapi dengan cara yang tidak tepat.

Niat dan tujuan mereka sangat baik dan mulia, sayangnya diekspresikan dengan tindakan cara yang tidak semestinya. Orangtua secara naluriah memang akan selalu berusaha melindungi anak-anaknya. Orangtua juga selalu mencintai dan peduli dengan anak-anak, dan ingin melihat nak-anak selalu sehat, ceria, dan sukses.

Orangtua ingin melindungi kesejahteraan anak-anak dengan menghindari  berbagai masalah kesehatan fisik, sakit hati, dan pahitnya kegagalan. Tetapi ketika orangtua membantu terlalu banyak, selalu terlibat secara praktis untuk menyelesaikan setiap permasalahan anak, inilah tindakan over parenting.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun