Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Buya Hamka, Ulama dengan Satu Istri hingga Akhir Usia

3 Mei 2023   07:34 Diperbarui: 3 Mei 2023   22:13 5138
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kemaren, Selasa 2 Mei 2023, saya bersama istri dan lebih dari delapan puluh warga Komunitas Wedangan, berkesempatan nonton bareng film Buya Hamka di Empire XXI Yogyakarta. Acara nobar dibersamai oleh legislator DPR RI, Dr. Sukamta, dan legislator provinsi DIY, Boedi Dewantoro, SH.

Film Buya Hamka memang sarat akan nilai edukasi dan dakwah Islam. Sejak menit pertama sampai menit terakhir, tidak memberi kesempatan kepada penonton untuk sedikit tertawa. Sebuah film yang amat sangat serius.

Di bagian awal film, sudah ditampakkan sikap pribadi Buya Hamka (Vino Bastian) dalam menyikapi Poligami. Ola (Yoriko Angeline), seorang gadis cantik dari Makassar, diantar oleh ayahnya bertemu Buya Hamka. Sang ayah menyatakan bahwa Ola siap menjadi istri kedua Buya.

nobar Buya Hamka
nobar Buya Hamka

Buya Hamka tempak terkejut dengan pernyataan tersebut. Intinya, Buya menolak, meskipun dengan cara yang halus. Tidak terima dengan penolakan tersebut, Ola menyampaikan dalil surat An-Nisa ayat 3, "Nikahilah perempuan yang kamu sukai, dua, tiga atau empat," ungkap Ola.

"Bukankah boleh menikah lebih dari satu, Buya?" tanya Ola.

"Iya benar, boleh, tapi harus bisa berlaku adil", jawab Buya.

"Saya yakin Buya bisa berlaku adil," ujar Ola.

"Tidak ada yang bisa menjamin saya bisa berlaku adil di sepanjang kehidupan", sambung Buya.

Sayang sekali dalam film ini, soal alasan Buya Hamka menolak menikah lagi hanya dituturkan sampai di sini. Padahal ada hal-hal lain yang sangat bagus untuk diungkap melalui film, agar penonton lebih memahami alasan-alasan di balik sikap Buya.

nobar Buya Hamka
nobar Buya Hamka

Di titik ini saya kecewa, karena dalam film tidak disuguhkan alasan Buya yang lebih mendasar. Padahal ini sangat penting. Mari coba kita simak ulang penuturan Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar.

"Seorang di antara guruku yang beristeri lebih dari satu," ujar Buya Hamka, "Pernah memberi nasehat kepadaku waktu aku masih muda: 'Cukuplah isterimu satu itu saja wahai Abdul Malik! Aku telah beristeri dua. Kesukarannya baru aku rasakan setelah terjadi. Aku tidak bisa mundur lagi," sambung Buya.

"Guruku itu mengatakan: Resiko ini akan aku pikul terus sampai salah seorang dari kami bertiga meninggal dunia. Aku tidak akan menceraikan salah seorang antara mereka berdua, karena kesalahan mereka tidak ada. Anakku dengan mereka berdua banyak. Tetapi aku siang-malam menderita bathin, karena ada satu hal yang tidak dapat aku pelihara, yaitu keadilan hati," kenang Buya.

"Bagi orang lain hal ini mudah saja. Kalau tidak senang kepada salah satu, cari saja sebab kecil, lalu lepaskan, maka terlepaslah diri dari beban berat. Kalau terjadi demikian, kita telah meremuk-redamkan hati seorang ibu yang ditelantarkan," sambung Buya.

nobar Buya Hamka
nobar Buya Hamka

"Janganlah beristeri lebih dari satu hanya dijadikan semacam percobaan, sebab kita berhadapan dengan seorang manusia, jenis perempuan. Hal ini menjadi sulit bagiku, karena aku adalah aku, karena aku adalah gurumu dan guru orang banyak," kenang Buya.

"Aku lemah dalam hal ini, wahai Abdul Malik. Aku ingin engkau bahagia! Aku ingin engkau jangan membuat kesulitan bagi dirimu. Peganglah ayat Tuhan: Yang demikian itu lebih dekat supaya kamu tidak berlaku aniaya" (Al Quran, surat An-Nisa' ayat 3).

Dialog antara Buya Hamka dan salah seorang guru beliau ini, seharusnya bisa menjadi sangat menarik untuk ditampilkan dalam film. Di sini terjadi konflik pada sang guru, sudah terlanjur menikah namun merasa tidak mampu berlaku adil. Di sisi lain, kalau menceraikan salah satu, juga tidak memiliki alasan untuk melakukannya.

Selain pesan sang guru yang sangat membekas pada diri Buya, sebenarnya ada alasan lain di balik sikap beliau menolak menikah lagi. Yaitu kekecewaan Buya terhadap ayahnya, Haji Rasul (Donny Damara).

film Buya Hamka
film Buya Hamka

Ayah Buya Hamka memiliki empat istri. Satu di antaranya adalah Shafiyah (Desy Ratnasari) yang merupakan ibu kandung Buya. Karena Haji Rasul hendak menikah lagi, sementara Islam membatasi laki-laki maksimal beristri empat, maka satu di antara empat istri tersebut harus diceraikan.

Entah dengan pertimbangan apa, Haji Rasul memilih menceraikan Shafiyah. Dalam pengakuan Buya Hamka, tidak ada persoalan yang berarti antara ibu dan ayahnya. Perceraian orang tuanya itulah yang membuat Hamka memilih untuk tidak poligami.

"Luka hati ini menjadi trauma bagi Hamka, sehingga dalam kehidupan perkawinannya Hamka setia menjadi seorang monogami," demikian tulis Prof. Dr. Yunahar Ilyas, Lc., MA. --allahyarham, menulis dalam buku Kesetaraan Gender dalam Al-Quran (hlm. 346).

Lagi-lagi, sangat disayangkan alasan-alasan yang lebih mendasar ini tidak diungkap dalam film. Penonton menjadi tidak mengerti mengapa Buya menolak menikahi Ola atau perempuan lainnya.

Buya tetap setia dengan satu istri cantiknya, Siti Raham (Laudya Chintya Bella) --yang rajin membuatkan kopi untuk Buya saat sibuk menulis. Bukan saja dalam film, namun juga dalam kehidupan nyata.

Bahan Bacaan

Buya Hamka, Tafsir Al Azhar, Gema Insani Press, Jakarta, 2015.

Yunahar Ilyas, Kesetaraan Gender dalam Al-Quran, Itqan Pusblishing, Yogyakarta, 2015

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun