Umar memanggil Jabalah, "Kau memukulnya?" tanya Umar. "Bayarlah tebusan atas pukulanmu. Jika tidak, kuperintahkan dia untuk membalasmu," lanjut Umar.
"Bagaimana bisa demikian? Aku ini seorang raja sementara dia hanya orang pasar?" tanya Jabalah keheranan.
"Islam menjadikan kalian berdua setara," jawab Umar.
"Aku menyangka, setelah memeluk Islam aku lebih mulia dibanding di masa jahiliyah," ungkap Jabalah.
Umar menjawab, "Tinggalkan itu semua. Tidak bermanfaat sama sekali. Bayar tebusan atau engkau dihukum setimpal."
"Kalau begitu aku pindah agama Nasrani," jawab Jabalah.
"Kalau kau murtad menjadi Nasrani, kupenggal lehermu," kata Umar.
"Jika demikian, biarkan aku. Aku akan memikirkan urusan ini nanti malam," kata Jabalah.
Di malam harinya, ia bersama orang-orang yang setia dengannya pergi menuju wilayah Romawi. Jabalah memeluk agama Nasrani.
Demikianlah kisah Raja Ghassan, Jabalah Al-Iham. Ia pernah berjumpa orang hebat seperti Umar bin Khathab. Pernah masuk Islam dan thawaf di Ka'bah. Tapi hingga akhir hidupnya berada dalam kondisi murtad dari Islam.
Di akhir hayat Jabalah menyesal dan sempat menggubah bait syair yang menggambarkan penyesalannya.