Hati manusia pada awalnya bersih dan suci. Namun ketika manusia banyak berbuat dosa, hati menjadi terkotori.
Hati manusia mudah terkena kotoran. Jika kotoran dibiarkan menumpuk tanpa dibersihkan, lama-lama menjadi rusak. Syaikh Syamsuddin Al-Muqdisi dalam kitabnya Al-Adabusy Syar'iyah menyatakan,
.
"Sungguh apabila seorang hamba melakukan dosa, maka akan ditulis dalam hatinya sebuah titik hitam. Jika ia melakukan dosa lagi, maka akan ditulis dalam hatinya sebuah titik hitam. Sampai hatinya menjadi hitam seluruhnya, ia tidak akan mengetahui kebenaran, ia juga tidak akan ingkar pada kemungkaran."
Ibnu 'Athaillah As-Sakandari menjelaskan, titik hitam yang Allah tulis dalam hati ketika melakukan dosa bagai pakaian putih yang terkena kotoran hitam. Hati seseorang laksana pakaian putih, sedang kotoran bagai titik hitam di hati tersebut.
Jika manusia melakukan dosa, kemudian segera membersihkan dosa dengan bertobat kepada Allah, maka titik hitam dalam hatinya akan dihapus. Namun jika dibiarkan tanpa pernah menyesal dan bertobat, hatinya akan hitam legam.
Apa saja yang menyebabkan hati menjadi rusak bahkan mati? Imam Hasan Al-Basri menyebutkan 6 penyebab rusaknya hati,
 :
Sesungguhnya rusaknya hati disebabkan enam hal.
(1) terus menerus melakukan dosa dengan harapan tobat;
(2) belajar ilmu dan tidak mengamalkannya;
(3) jika beramal tidak ikhlas;
(4) memakan rizki Allah dan tidak bersyukur;
(5) tidak ridha dengan pembagian Allah; dan
(6) mengubur orang mati namun tidak mengambil pelajaran darinya.
Semoga di bulan mulia ini kita semua mampu membersihkan hati dari berbagai dosa dan kemaksiatan. Semoga hati kita kembali bercahaya.
Bahan Bacaan
Sunnatullah, Ibnu Athaillah: Dosa dan Catatan Hitam dalam Hati, https://islam.nu.or.id, 18 September 2021
Silmi Adawiya, Enam Perusak Hati Menurut Hasan Al Bashri, https://tebuireng.online, 27 Juni 2020
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H