"Berdasarkan temuan ketiga lembaga penelitian astronomi dan ilmu falak Muhammadiyah ini menyimpulkan bahwa ketinggian matahari pada waktu subuh di angka -20 derajat perlu dikoreksi dan Majelis Tarjih menilai -18 derajat merupakan angka yang lebih akurat," demikian penjelasan pejabat PP Muhammadiyah sebagaimana dikutip dalam website resminya https://muhammadiyah.or.id.
Dengan adanya koreksi dua derajat itu maka waktu subuh saat ini diundur sekitar 8 menit. Sebagai contoh, menurut kalender NU, waktu Subuh Yogyakarta di 1 Ramadhan nanti adalah pk 04.27 wib. Sedangkan kalender Muhammadiyah, waktu Subuh Yogyakarta di 1 Ramadhan nanti adalah pk 04.35 wib. Ada selisih 8 menit.
Waktu 8 menit saat subuh ini sudah cukup untuk makan sahur. Artinya, saat masjid NU mengumandangkan adzan subuh, warga Muhammadiyah masih bisa makan sahur. 8 menit cukup untuk menyelesaikan makan sahur.
Waktu imsak pasti juga berbeda. Saat warga NU mengumandangkan peringatan imsak di Masjid, warga Muhammadiyah masih sangat leluasa menikmati makan sahurnya.
Sedangkan waktu Maghrib hampir tak ada perbedaan. Misalnya, untuk 1 Ramadhan nanti di kalender Muhammadiyah tertera waktu maghrib DIY pk 17.51 wib. Sedangkan di kalender NU, waktu maghrib DIY pukul 17.50 wib. Hanya terpaut 1 menit saja. Artinya, puasa warga Muhammadiyah lebih pendek 7 -- 8 menit.
Tidak perlu bingung. Pilih sesuai keyakinan, dan konsisten mengikuti sepanjang Ramadhan ini. Jangan pilih waktu subuh yang lebih akhir dan memilih waktu maghrib yang lebih awal. Ini tidak konsisten.
Beda pendapat boleh. Beda perhitungan boleh. Yang penting tetap jaga persatuan dan kesatuan. Jaga ukhuwah dan persaudaraan. Daaaan... semua tetap menjalankan puasa serta shalat Subuh.
Bahan Bacaan
PP Muhammadiyah, Tok! Muhammadiyah Putuskan Awal Waktu Subuh Ditambah 8 Menit, https://muhammadiyah.or.id
PP Muhammadiyah, Koreksi Waktu Subuh dari -20 ke -18 Derajat, https://muhammadiyah.or.id