"Hendaklah mereka memaafkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang" (QS. An-Nur: 22).
Sungguh Abu Bakar sangat ingin diampuni. Maka ia berjanji, "Aku tidak akan berhenti memberi nafkah kepadanya untuk selamanya".
Nabi saw memberi contoh teladan kebesaran hati yang luar biasa. Nabi saw tidak mengekspresikan kemarahan pun tidak menyalahkan 'Aisyah saat berita hoax itu mulai menyebar. Beliau saw juga tidak menghukum orang-orang yang telah memfitnah istrinya. Setelah turun ayat-ayat yang membersihkan diri 'Aisyah, beliau segera kembali hangat seperti semula.
Abu Bakar juga memberi contoh kebesaran hati yang luar biasa. Ia marah karena orang yang sangat banyak mendapat bantuan justru memfitnah anak perempuannya. Ia sempat berjanji tak maumembantu lagi. Namun ketika Allah mengingatkan lewat ayat, Abu Bakar menyatakan tak akan menghentikan bantuannya.
Luar biasa. Laki-laki sejati selalu memiliki kebesaran hati.
Bahan Bacaan
A. Muchlishon Rochmat, Pelajaran dari Kasus Berita Bohong yang Menimpa Sayyidah Aisyah, https://islam.nu.or.id, 5 Desember 2020
Jati Wahyuni, Nilai-nilai Pendidikan dari Kisah Haditsul Ifki Dalam Q.S. An-Nur Ayat 11-20 tentang Sikap Tabayyun dan Kehati-hatian Menerima Berita di Era Teknologi Informasi, Jurnal Pendidikan Islam Indonesia Vol 4, No 1, Oktober 2019, diakses dari https://onesearch.id/
Muhammad Abduh Tuasikal, Sudahlah Maafkanlah Dia Agar Allah Memaafkan Kita, https://rumaysho.com, 2 Juni 2021
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H