Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Love Artikel Utama

Tahun Baru, Hindari Pernikahan Semu

1 Januari 2023   17:45 Diperbarui: 4 Januari 2023   13:20 864
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sebanyak apapun materi dihadirkan, tidak akan bisa memenuhi kesenangan seseorang. Bahkan, semakin materi dihadirkan, akan semakin besar pula perasaan kekuraangannya. 

Inilah yang menyebabkan sebagian kalangan melakukan casual marriage, mereka butuh menikah dan berumah tangga, namun tidak ingin terbatasi kesenangannya.

Spiritualitas keluarga dibangun di atas kesadaran bahwa menikah dan berumah tangga adalah ibadah, bagian dari ketaatan kepada Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah. Oleh karena itu, dengan menikah akan semakin menguatkan sisi ibadah dan pendekatan diri kepada Allah.

Keluarga menjadi basis untuk penguatan sisi spiritual semua anggota keluarga, yang dengan ini maka akan menjadi sarana penjaga kebaikan dan kebahagiaan yang lebih hakiki. Semakin dekat pasangan suami istri kepada Allah, semakin besar cinta mereka kepada sunnah Rasulullah, maka akan semakin subur kehidupan spiritualitasnya.

Keluarga akan terjaga dalam kebaikan, dan pada saat yang sama terjauhkan dari berbagai macam tindak penyimpangan dan penyelewengan. Kebahagiaan mereka dapatkan bersama pasangan halal yang telah Allah karuniakan, berupa suami atau istri.

Mereka tidak mencari kebahagiaan dan kesenangan dengan cara-cara yang melanggaran aturan agama dan kepatutan norma. Mereka tidak tertarik untuk melakukan tindakan salah, kendati fasilitas zaman now memudahkan bagi semua orang untuk memenuhi apapun keinginan dan hasrat untuk bersenang-senang.

Kedua, Menjaga Bonding dalam Keluarga

Casual marriage menandakan tidak adanya bonding yang mereka jaga. Padahal, dalam sebuah pernikahan minimal ada enam bonding antara suami dan istri.

Pertama adalah ikatan Ketuhanan. Menikah adalah janji atas nama Allah, sekaligus bagian dari ketaatan kepada Allah dan Rasul.

Menikah bukan semata-mata menyalurkan hasrat dan syahwat, namun untuk menjalankan peran-peran peradaban yang menjadi bagian dari tugas kekhalifahan manusia. Ikatan ini menjadi bonding yang sangat kokoh serta sakral, membuat suami dan istri saling terikatan dengan sangat lekat satu dengan yang lainnya.

Kedua, ikatan legal formal. Menikah disahkan melalui seperangkat tata cara yang diatur oleh agama dan negara.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Love Selengkapnya
Lihat Love Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun