Di zaman cyber, apakah semua perkembangannya harus diikuti? Tentu saja tidak. Memang ada sangat banyak hal positif untuk diakses, namun juga ada banyak hal negatif yang harus dihindari.
Peran setiap individu dan keluarga menjadi sangat penting dalam memilah dan memilih mana baik untuk diambil dan mana buruk untuk dijauhi. Harus ada filter yang sangat kuat dalam setiap individu, agar tidak larut dalam arus perkembangan zaman now yang bisa memasukkan berjuta racun dan keburukan dalam diri dan keluarga kita.
Fenomena Casual Marriage
Misalnya dalam pernikahan dan berumah tangga, di Amerika dan berbagai negara Barat lainnya, muncul fenomena "casual marriage". Lelaki dan perempuan yang menikah, namun tidak memiliki komitmen untuk saling setia. Mereka boleh mengekspresikan kebosanan dalam pernikahan dengan berbagai kesenangan yang diinginkan.
Pernikahan hanya sebagai status saja, namun tidak menghalangi mereka untuk bersenang-senang dengan siapapun. Saling merelakan pasangannya untuk melakukan selingkuh, karena itu dianggap sebagai bagian dari cara menghindari kebosanan hidup berumah tangga.
Casual marriage adalah sebuah fenomena pernikahan, antara ingin dan tidak ingin. Satu sisi, ingin menjaga norma dengan menjalankan pernikahan. Namun di sisi yang lain, tidak ingin kehilangan kebebasan. Bahasa lainnya, casual marriage adalah sebuah pernikahan yang tidak mengikat kedua belah pihak.
Dari segi 'semangatnya' saja, hal ini sudah merusak nilai sakral dari lembaga pernikahan. Tidak akan ada kebaikan dalam keluarga yang dibentuk apabila diikuti dengan kebebasan dari suami dan istri, tanpa ada komitmen dan kesetiaan. Keluarga akan utuh dan bahagia apabila ada gairah (passion), intimacy dan komimen, karena dengan ketiganya cinta menjadi nyata.
Fenomena casual marriage diperkuat lagi dengan adanya situs online dating Ashley Madison yang dibuat khusus untuk pasangan berselingkuh. Situs ini didirikan sejak tahun 2002, yang konon jumlah anggotanya lebih dari 40 juta orang di 53 negara.
Data ini bisa saja lebih kecil atau lebih besar dari yang tertulis, namun hal ini menandakan betapa gaya hidup pasangan zaman cyber yang semakin permisif dan bisa memengaruhi siapapun.Â