Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Akan Mendarat di Manakah Kita?

6 Desember 2022   19:38 Diperbarui: 6 Desember 2022   20:01 525
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Captain telah mengumumkan bahwa pesawat akan mendarat di bandara internasional Yogyakarta (YIA) Kulon Progo. "Flight attendant, landing station", ucap pilot. Semua penumpang segera bersiap.

Sudah cukup lama pesawat berputar-putar di atas bandara Kulon Progo karena cuaca yang tidak baik. Pesawat Airbus A320 milik Super Air Jet dari Cengkareng, harusnya mendarat pukul 16.10 wib di Yogyakarta, hari ini Senin 5 Desember 2022.

Cuaca tampak mendung yang sangat lebat. Mungkin bandara YIA sedang hujan deras.

Pesawat Airbus dengan nomer penerbangan IU 318 terasa makin menurun. Landasan sudah tampak terlihat. Meski tersaput kabut tebal.

Saya merasa was-was. Benarkah kita akan mendarat? Rasanya sangat beresiko pendaratan dengan kabut tebal seperti ini.

Pesawat makin menurun. Saya menyiapkan mental untuk "hard landing" karena pasti landasan sedang licin. Pesawat akan terasa seperti dibanting agar tidak tergelincir.

Namun mendadak captain kembali menaikkan pesawat. Rasanya tinggal beberapa detik tiba di landasan, kini pesawat dibawa kembali membumbung tinggi. Benar-benar mengejutkan.

Terasa pesawat kembali mengudara. "Captain sedang mengevaluasi cuaca. Kita akan mendarat saat cuaca sudah memungkinkan", demikian pengumuman pramugari.

Sekarang pesawat kembali berputar-putar di atas Kulon Progo. Saya juga menyaksikan pesawat lain sedang melintas.

Entah sudah berapa lama berputar-putar. Saya jadi mengkhawatirkan sediaan avtur pesawat. Apakah pesawat dibekali cukup bahan bakar?

Saya sering mendengar, ada maskapai penerbangan yang sengaja memberi jatah avtur sangat terbatas. Demi efisiensi. Konon ini melanggar peraturan penerbangan internasional.

Rupanya cuaca di bandara YIA tak kunjung membaik. Beberapa saat kemudian captain mengumumkan dari ruang kemudi. "Kita menuju bandara Juanda di Surabaya".

Nah. Berarti ini langkah penyelamatan. Karena pesawar harus turun mengisi bahan bakar, dan bandara yang memungkinkan adalah Surabaya. Tidak mungkin pesawat akan berputar-putar terus menunggu baiknya cuaca bandara. Bisa kehabisan bahan bakar.

Penumpang tidak boleh protes. Juga tidak mungkin minta turun pesawat sebelum mendarat. Jadi, ikut saja ke mana pilot membawa pergi.

Alhamdulillah, pesawat mendarat dengan selamat di bandara Juanda Surabaya, atas izin Allah. Bersyukur bisa mendarat, meski tidak di bandara tujuan yang direncanakan dan diharapkan.

Penumpang diminta tetap duduk di dalam pesawat. Tak lama kemudian mulai tampak petugas sedang mengisi bahan bakar pesawat. Sekitar 30 menit stay di dalam pesawat saja, hingga akhirnya pilot mengumumkan akan segera terbang ke Yogyakarta.

Begitulah kehidupan. Kadang kita memiliki tujuan yang hendak dicapai. Kita sudah bergerak dan berjuang demi mencapai tujuan.

Kita merasa sudah on the track dalam upaya mencapai tujuan. Bahkan kita merasa sudah sangat dekat dengan tujuan.

Belum tentu kita berhasil mendarat di posisi tujuan. Bisa jadi Allah kehendaki kita menjalani peran berbeda dari yang kita rencanakan semula.

Maka nikmati saja. Apa yang Allah berikan, itulah yang terbaik untuk kita.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun