Catatan Laki-laki (14)
Lelaki itu pemimpin. Ia bertanggung jawab terhadap pihak yang dipimpin.
Ia takut menzalimi jiwa-jiwa lembut yang harus dipimpinnya. Ia takut menyakiti orang-orang yang harus dilindunginya. Ia khawatir belum menunaikan hak orang-orang yang harus disantuninya.
Saat mengingat beratnya pertanggungjawaban, ia menangis. Takut dengan tuntutan akhirat yang sangat berat.
Ini yang dirasakan seorang lelaki sejati, Umar bin Khathab. Saat menjadi Khalifah, ia kerap tak nyenyak tidur.
Malam-malam terjaga mengingat rakyatnya. Sayyidah Atikah, istri tercinta bercerita tentang air mata sang lelaki gagah perkasa.
"Suatu malam", ujar Atikah, "saat hendak tidur karena sangat mengantuk, tiba-tiba Khalifah terduduk dan menangis".
"Apa yang terjadi  denganmu, wahai Amirul Mukminin?" pelan ia menyapa.
Mata lelaki perkasa itu basah oleh air mata. Tampak sedang berusaha menenangkan diri.
"Aku mengemban amanat semua urusan kaum muslimin, umat Muhammad," ujar Umar dengan suara berat.