Tersebutlah seorang ahli ibadah yang memohon pada Allah agar setiap hari diberikan rezeki berupa dua potong roti, segelas air, dan segelas susu tanpa harus bekerja. "Jika Allah memberikan kepadaku dua potong roti, segelas air, dan segelas susu setiap hari kepadaku, niscaya aku akan bisa lebih tekun beribadah, tanpa disibukkan dengan bekerja mencari nafkah".
Ternyata Allah mengabulkan doanya dengan cara yang tak terduga. Mendadak sang ahli ibadah ditimpa fitnah yang membuatnya masuk penjara. Di dalam penjara, dia mendapat jatah dua potong roti, segelas air, dan segelas susu setiap hari --persis seperti isi doanya yang sangat detail. Tanpa harus bekerja mencari nafkah, dia memiliki waktu luang untuk tekun beribadah setiap hari, tetapi di dalam penjara.
Setelah berada di dalam penjara, dia sibuk meratapi nasibnya yang menderita. Dimasukkan penjara jelas sesuatu yang tidak pernah dibayangkan seumur hidupnya. Ia tidak pernah menduga bahwa Allah memberikan pengabulan doa dengan cara yang sebegitu 'dramatis'. Sebagus apapun kondisi dan ransum penjara, itu tetap saja penjara yang tidak ramah bagi penghuninya.
Saya juga ingat kisah-kisah yang dirangkum dalam buku "Secercah Cahaya di Langit Sukamiskin" (2017). Salah satunya, kisah mantan Bupati Bener Meriah, Aceh, yang bisa belajar membaca dan menghafal Qur'an selama berada di dalam lapas Sukamiskin.
Saat sang ibu menjenguk ke dalam lapas, beliau menceritakan, "Dari dulu anak saya ini paling bandel kalau disuruh belajar Al-Qur'an. Tapi, ibu bersyukur Allah mengabulkan doa ibu, agar Pak Gen belajar Al-Qur'an dengan sungguh-sungguh, walau di tempat ini".
Pak Gen --H. Ruslan Abdul Gani, sangat tekun belajar Al-Qur'an di Lapas Sukamiskin. Saat masih menjadi pejabat, tak ada kesempatan untuk belajar Al-ur'an.Sementara sang ibu terus meneruis berdoa agar anaknya bisa tekun dan bersungguh-sungguh belajar Al-Qur'an.
Ternyata doa ibu yang dikabulkan Allah dengan cara yang tidak terduga. Jabatan membuat Pak Gen tidak pernah punya waktu untuk belajar Al-Qur'an. Lapas membuatnya banyak waktu dan kesempatan.
Doa Terbaik
Maka berhati-hatilah dalam berdoa dan berharap. Tentu saja kita boleh meminta apapun kepada Allah dengan bahasa kita sendiri, karena memang hanya Allah yang Maha Mengabulkan doa. Namun, sesunggunya doa terbaik adalah yang sudah ada tuntunannya di dalam Al-Qur'an dan hadits Nabi saw, karena Allah lebih mengetahui apa yang terbaik untuk dunia dan akhirat kita.
Jika kita khawatir kalimat doa kita tidak tepat, atau bahkan salah, sebaiknya menggunakan doa-doa yang sudah ada tuntunannya dalam Al-Qur'an dan sunnah Nabi saw. Apalagi ketika doa tersebut terlalu teknis, sampai menyebut bilangan tertentu dan jenis tertentu, seperti "dua potong roti, segelas air, dan segelas susu", maka belum tentu ini menjadi doa yang tepat. Sungguh, Allah lebih mengetahui kebutuhan kita dibanding kita sendiri.
Kita mengenal doa yang sering disebut sebagai "sapu jagat", karena bisa digunakan untuk sarana meminta apa saja kebaikan dunia dan kebaikan akhirat. Doa sapu jagat dituntunkan oleh Allah dalam Al-Qur'an, "Rabbana atina fid dunya hasanah, wa fil akhirati hasanah, wa qina 'adzabannar. Ya Allah, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia, berikan pula kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari siksa neraka." (QS. Al-Baqarah: 201).