"Sebaik-baik kalian adalah orang yang paling baik bagi keluarganya, dan aku adalah orang yang paling baik bagi keluargaku" (HR. At Tirmidzi no 3895 dan Ibnu Majah no 1977. Dinyatakan sahih oleh Syaikh Al Albani).
Imam Asy-Syaukani dalam kitab Nailul Authar memberikan catatan penting. "Dalam hadits ini tersimpan catatan penting, bahwa orang yang paling tinggi derajatnya dalam kebaikan dan paling berhak meraih sifat tersebut ialah, orang-orang yang paling baik perilakunya kepada keluarganya".
"Sebab," lanjut Asy-Syaukani, "keluarga merupakan orang-orang yang paling berhak dengan wajah manis dan cara bergaul yang baik, curahan kebaikan, mendapatkan kemanfaatan, dilindungi dari bahaya. Jika ada lelaki yang demikian, niscaya ia berpredikat sebagai manusia yang terbaik. Jika ia bersikap sebaliknya, maka ia berada dalam keburukan".
"Banyak orang yang terjerumus dalam keteledoran ini. Anda bisa menyaksikan seorang lelaki, bila ia menjumpai keluarganya, maka menjadi sosok yang akhlaknya buruk, sangat pelit dan sedikit sekali berbuat baik kepada mereka. Tetapi, apabila bersama orang lain, maka engkau lihat akhlaknya melunak, jiwanya menjadi dermawan, ringan tangan".
"Tidak diragukan, laki-laki semacam ini adalah manusia yang terhalang dari taufik Allah, menyimpang dari jalan yang lurus. Semoga Allah memberikan keselamatan bagi kita dari hal itu", demikian penuturan Imam Asy-Syaukani.
Anda lelaki muslim? Anda suami muslim? Lembutlah kepada istri. Tunjukkan akhlak mulia kepada istri. Anda adalah lelaki terbaik sebagaimana hadits Nabi saw.
Bahan Bacaan
Abu Abdilmuhsin Firanda Andirja, Suami Sejati, www.firanda.com
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H