"A child's life begins at home with the family even before the neighborhood, friends, or classmates can lead them astray" (Fox Butterfield, 2018).
Fox Butterfield (2018) menyatakan, "Setelah 15 tahun meliput kejahatan dan peradilan pidana untuk koran The New York Times, saya dikejutkan oleh penelitian yang dilakukan di seluruh kota di Amerika Serikat dan London, Inggris, dengan hasil yang hampir sama. Ternyata kejahatan dapat menular dalam keluarga".
Menurut Butterfield, pengaruh kekerasan antargenerasi pertama kali didokumentasikan pada tahun 1940-an. Waktu itu, tim studi di Harvard Law School menemukan bahwa dua pertiga anak laki-laki di wilayah Boston yang dikirim oleh pengadilan ke panti asuhan memiliki ayah yang telah ditangkap atau dipenjara; 45 persen dari mereka memiliki ibu yang telah ditangkap atau dipenjara.
Pada tahun 2007, Biro Departemen Kehakiman Amerika Serikat menyimpulkan bahwa setengah dari sekitar 800.000 orang tua di balik jeruji besi memiliki kerabat dekat yang sebelumnya telah dipenjara. Ini bisa menjadi petunjuk adanya transimisi kejahatan di dalam sebuah keluarga.
Dalam menjalankan tugasnya, Butterfield menemukan hal yang mengerikan. "Saya bertemu keluarga Bogle melalui seorang pejabat di Departemen Pemasyarakatan Oregon, yang menelepon saya untuk memberi tahu bahwa ada sebuah keluarga dengan enam anggota yang berada di dalam penjara".
"Setelah 10 tahun pelaporan, jumlah sebenarnya anggota keluarga Bogle yang telah dipenjara atau dalam masa percobaan atau pembebasan bersyarat, bukan enam orang, melainkan 60", ujar Butterfield.
Transmisi Kejahatan dalam Keluarga
"Rooster hated toys and sports, and the only fun thing to him was stealing. So he took us out with him to burglarize our neighbors' homes, or steal their cows and chickens, or take their Social Security checks out of their mailboxes."
Keluarga Bogle memiliki kisah tentang kondisi yang terjadi dalam keluarga mereka. "What you are raised with, you grow to become. Dengan apa Anda dibesarkan, dengan itulah Anda tumbuh dewasa," ungkap Tracey Bogle, seorang anak lelaki dalam keluarga Bogle.
Ia menjalani hukuman penjara 16 tahun karena penculikan, perampokan bersenjata, penyerangan, pencurian mobil, dan kekerasan seksual.Â
"There is no escape from our criminal contagion. Tidak ada jalan keluar dari penularan kriminal kita," ungkap Tracey. Ini sebuah pengakuan yang sangat mengerikan.