Aku ingin putriku tahu bahwa aku bahagia dengan pernikahannya. Aku bersyukur kepada Allah atas karunia luar biasa, hadirnya lelaki salih meminang dan menikahi putri kami. Betapa Allah sangat sayang kepada keluarga kami.
Sebagai ayah, aku tidak mungkin untuk terus menerus membersamainya. Secara umum, orangtua akan meninggalkan anaknya. Maka orangtua harus memastikan bahwa anak-anak mereka akan baik-baik saja kehidupan sepeninggal dirinya nanti.
Saat datang lelaki salih meminang dan menikahi putriku, aku bersyukur kepada Allah yang telah memilih dan mendatangkannya ke rumah kami. Kami tidak mengenal sebelumnya, maka kami yakin Allah yang memilih dan mendatangkan dirinya menjadi menantu kami.
Di titik ini pula aku menangis. Aku hanya berdoa meminta diberikan jodoh terbaik bagi putriku, terbaik untuk dunia dan akhiratnya. Tentu aku tidak menyebut nama. Ternyata Allah yang memilihkan dirinya menjadi jodoh bagi putri kami. Luar biasa kasih sayang Allah kepada keluarga kami.
Rasa syukur, haru, bahagia, namun juga sedih, bercampur aduk dalam diri kami sebagai orangtua. Maka aku menguatkan hati, untuk tidak menangis saat memimpin ijab qabul di hari pernikahan putri kami nanti. Aku harus kuat dan tegar melepasnya. Bahwa ia adalah putri dewasa yang telah mampu memilih yang terbaik untuk dunia dan akhiratnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H