Mengajak Keluarga Melaksanakan Puasa Arafah
Bagi orang yang tidak berhaji dianjurkan untuk menunaikan puasa Arafah, yaitu berpuasa sunnah pada tanggal 9 Dzulhijah. Puasa hari Arafah hukumnya adalah sunah, bahkan termasuk kategori sunah muakadah. Nabi Saw bersabda:
"Puasa Arafah dapat menghapuskan dosa setahun yang lalu dan setahun akan datang. Puasa Asyura (10 Muharram) akan menghapuskan dosa setahun yang lalu" (HR. Muslim, dari Abu Qatadah).
Sedangkan untuk orang yang berhaji tidak dianjurkan melaksanakan puasa Arafah. Dari Ibnu 'Abbas, beliau berkata, "Nabi saw tidak berpuasa ketika di Arafah. Ketika itu beliau disuguhkan minuman susu, beliau pun meminumnya" (HR. Tirmidzi. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih).
Pada tahun 2022 ini, masyarakat Indonesia kembali menemukan perbedaan pendapat. PP Muhammadiyah telah menetapkan Hari Raya Iedul Adha jatuh pada 9 Juli, sedangkan Kemenag RI dan PB Nahdhatul Ulama menetapkan Hari Raya Iedul Adha jatuh pada 10 Juli.
Pahamkan semua anggota keluarga tentang perbedaan ini, dan ajak mereka menentukan pilihan. Tidak perlu bingung dan tidak perlu saling menyalahkan. Pilih saja sesuai keyakinan, atau sesuai keputusan ormas yang diikuti.
Bagi umat muslim Indonesia yang melaksanakan Shalat Iedul Adha pada 9 Juli, maka puasa Arafah 9 Dzulhijah dilaksanakan pada hari Jumat 8 Juli 2022. Sedangkan bagi umat muslim yang melaksanakan Shalat Iedul Adha pada 10 Juli, maka puasa Arafah 9 Dzulhijah dilaksanakan pada hari Sabtu 9 Juli 2022.
Sekali lagi, tidak perlu bingung dengan realitas perbedaan. Pilih saja, dan ajak keluarga menjalankan puasa Arafah. Satu hari puasa, mampu menghapuskan dua tahun dosa kita. Luar biasa keutamaannya, jangan sampai dilewatkan.
Selamat menjalankan puasa Arafah. Semoga Allah ampuni semua dosa kita setahun lalu dan setahun yang akan datang.
Bahan Bacaan
Muhammad Abduh Tuasikal, Mustajabnya Doa pada Hari Arafah, https://muslim.or.id, 19 Juli 2021