Sebagian keluarga menjadi berantakan karena masalah moral. Salah satu atau kedua belah pihak terjebak pelanggaran moral, sehingga menghancurkan keharmonisan keluarga. Pada beberapak kalangan masyarakat, contoh persoalan moral yang banyak terjadi dalam keluarga adalah konsumsi alkohol, narkoba, dan zat-zat berbahaya yang lainnya. Sementara pasangan tidak suka bahkan anti dengan hal-hal tersebut.
- Relasi dengan keluarga besar
Keharmonisan keluarga bisa dirusak oleh intervensi keluarga besar kedua belah pihak. Misalnya hubungan dengan orangtua, mertua, ipar, maupun keluarga besar lainnya.
Konflik mertua dan menantu banyak terjadi dalam keluarga Indonesia, yang secara umum menganut sistem extended family atau keluarga besar. Dalam satu rumah, terdiri dari tiga sampai lima generasi. Intervensi yang tidak proporsional membuat kehidupan suami istri menjadi terganggu.
Tentu saja masih banyak lagi faktor yang bisa menjadi perusak keharmonisan keluarga. Yang paling utama adalah sikap positif dari suami dan istri dalam menghadapi persoalan rumah tangga. Hendaknya suami dan istri selalu kompak berada dalam pihak yang sama untuk menemukan solusi terbaik dalam setiap masalah yang mereka hadapi.
"Kita hadapi bersama", itulah sikap yang harus dimiliki oleh suami dan istri. Mereka berdua bersedia untuk bersabar, menahan diri, dan duduk tenang untuk mencari penyelesaian masalah. Tundukkan ego masing-masing, demimeraih kemenangan cinta dalam rumah tangga.
Bahan Bacaan
Cahyadi Takariawan, 2017, Wonderful Family, Era Adicitra Intermedia
Kathleen Liwijaya Kuntaraf dan Jonathan Kuntaraf, Komunikasi Keluarga, Kunci Kebahagiaan Anda, Indonesia Publishing House, 1999
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H