Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

"Otopsi Pertengkaran" Suami Istri

4 Mei 2022   20:38 Diperbarui: 4 Mei 2022   20:42 437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"The driver is not a captive audience. The driver is the driver. They have the sole responsibility of keeping all the passengers safe. Defer to them" --Daniel Dashnaw.

Tahukah Anda, bahwa ternyata banyak pasangan yang mengalami pertengkaran di dalam mobil saat berkendara bersama? Sebuah penelitian yang melibatkan lebih dari 2.000 responden menemukan bahwa hampir 70% orang mengalami setidaknya satu kali pertengkaran mobil setiap bulan. Bahkan hampir 20% mengaku mengalami pertengkaran mobil sepekan sekali.

Sangat banyak sebab yang memicu pertengkaran tersebut. Salah satunya adalah perbedaan "kutub saraf" antara pengemudi dengan penumpang. Penyebab lainnya adalah perbedaan perspektif yang biasa terjadi antara laki-laki dan perempuan, sebagaimana banyak dibahas John Gray serta para ahli neurologi. Simak kembali ulasannya pada postingan sebelumnya.

Fight Autopsy, Dalam Suasana Santai

Daniel Dashnaw, seorang terapis pernikahan di Amerika menyarankan agar pasangan suami istri yang sering terlibat pertengkaran mobil, melakukan 'fight autopsy'. Mereka berdua harus  berusaha membedah pertengkaran yang kerap muncul saat berkendara di mobil. Lakukan "otopsi" atas pertengkaran yang kerap terjadi.

Menurut Dashnaw, bedah pertengkaran dilakukan di saat santai di rumah, bukan pada saat sedang mengemudi. Dalam suasana nyaman, tanpa tekanan emosi, suami dan istri melakukan percakapan untuk melakukan otopsi atas pertengkaran yang kerap terjadi saat berkendara di mobil.

"Mengapa engkau sering ribut saat di mobil?" pertanyaan ini yang perlu disampaikan saat sedang dalam kondisi nyaman. Dashnaw menceritakan pengalamannya bersama istri. "Karena kamu ngebut!" jawab sang istri.

"Oh tidak, saya tidak ngebut!"  bantah Dashnaw. "Aku hanya mengikuti reflek perjalanan", lanjutnya.

"Sebenarnya aku tidak marah padamu. Yang sebenarnya terjadi adalah.... aku takut," ungkap sang istri.

Ungkapan ini membuat Dashnaw mengetahui bahwa cara mengemudi selama ini membuat sang istri takut. Ia tidak suka perjalanan yang terlalu kencang menurut ukurannya. "Ngebut" atau tidak, memang lebih bercorak sangat subjektif. Meskipun ada ukuran objektif di setiap ruas jalan raya terkait batas maksimal kecepatan.

Nyatanya adalah, sang istri takut dengan kecepatan rata-rata yang biasa dia bawakan. Namun ketika istrinya menyatakan, "Kamu ngebut", ini terasa seperti tuduhan. Sebuah 'serangan' yang membuat pengemudi tidak nyaman. Apalagi jika ada tambahan, "Kamu ugal-ugalan di jalan". Maka akan dijawab dengan sanggahan, "Aku tidak mengebut. Masih dalam batas kecepatan yang dibolehkan".

Menurut Dashnaw, lebih baik sang istri menyampaikan tentang kondisinya sendiri. Bukan 'menyerang' suami yang tengah mengemudi. "Aku mulai takut," ini lebih nyaman di telinga pengemudi. Apalagi jika ditambah dengan pernyataan, "Aku tahu engkau pengemudi yang hebat. Namun sungguh aku merasa takut jika terlalu laju".

Jika sang istri menyatakan kondisi dirinya yang takut, maka suami memiliki kesempatan untuk menjadi pahlawan karena membantu istri untuk tidak takut. Dashnaw segera memperlambat dan berkata, "Terima kasih telah mengingatkan saya." Ini menjadi terasa lebih nyaman bagi kedua belah pihak. Tidak ada yang diserang.

"Apakah saya benar-benar mengurangi kecepatan? Sebenarnya tidak. Namun apakah pengalaman di dalam mobil menjadi berbeda bagi kami berdua? Sangat berbeda. Hal yang dulunya menjadi pertengkaran sekarang menjadi cara bagi kami untuk terhubung secara emosional", ungkap Dashnaw.

Tahan Diri untuk Tidak Membebani Pengemudi 

"I know you want to have that important talk, but you can get into it at home. This is neither the time or the place for stressful conversations" --Daniel Dashnaw.

Selanjutnya Dashnaw mengingatkan, bahwa pengemudi bukanlah pendengar yang baik dan setia. "Pengemudi adalah pengemudi", ungkap Dashnaw. Mereka memiliki tanggung jawab tunggal untuk menjaga semua penumpang agar tetap aman dan nyaman. Maka semua penumpang diharapkan tunduk kepada dirinya.

Terkadang dalam perjalanan istri ingin memanfaatkan kesempatan santai dalam mobil untuk membahas sebuah tema bersama suami. "Saya tahu Anda ingin membicarakan hal penting itu, tetapi Anda bisa melakukannya di rumah. Ini bukan waktu atau tempat untuk percakapan yang menegangkan", ungkap Dashnaw.

Sebenarnya pertengkaran mobil tidak selamanya buruk. Bahkan, menurut Dashnaw, ada sejumlah manfaat ketika suamiistri terlibat pertengkaran mobil. "Car fights are an excellent way for couples to skill-build. Perkelahian mobil adalah cara terbaik bagi pasangan untuk membangun keterampilan", ungkap Dashnaw.

Jika sudah mampu melakukan otopsi pertengkaran dengan pasangan, mereka akan bisa lebih menikmati suasana perjalanan. Selamat menikmati mudik lebaran. Hindari pertengkaran mobil yang bisa merusak kebahagiaan.

Bahan Bacaan

Eddie Cunningham, Lover is The Worst Person to Have as Front-seat Passenger, Study Reveals, https://www.independent.ie, 10 November 2015

Daniel Dashnaw, Marital Car Fights, and 5 Solid Ways to Prevent Them, https://www.couplestherapyinc.com, diakses 4 Mei 2022.

John R. Quainn, Most Arguments in the Car Are Over Directions, Says Survey, https://wheels.blogs.nytimes.com, 19 Juli 2010

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun