Nyatanya adalah, sang istri takut dengan kecepatan rata-rata yang biasa dia bawakan. Namun ketika istrinya menyatakan, "Kamu ngebut", ini terasa seperti tuduhan. Sebuah 'serangan' yang membuat pengemudi tidak nyaman. Apalagi jika ada tambahan, "Kamu ugal-ugalan di jalan". Maka akan dijawab dengan sanggahan, "Aku tidak mengebut. Masih dalam batas kecepatan yang dibolehkan".
Menurut Dashnaw, lebih baik sang istri menyampaikan tentang kondisinya sendiri. Bukan 'menyerang' suami yang tengah mengemudi. "Aku mulai takut," ini lebih nyaman di telinga pengemudi. Apalagi jika ditambah dengan pernyataan, "Aku tahu engkau pengemudi yang hebat. Namun sungguh aku merasa takut jika terlalu laju".
Jika sang istri menyatakan kondisi dirinya yang takut, maka suami memiliki kesempatan untuk menjadi pahlawan karena membantu istri untuk tidak takut. Dashnaw segera memperlambat dan berkata, "Terima kasih telah mengingatkan saya." Ini menjadi terasa lebih nyaman bagi kedua belah pihak. Tidak ada yang diserang.
"Apakah saya benar-benar mengurangi kecepatan? Sebenarnya tidak. Namun apakah pengalaman di dalam mobil menjadi berbeda bagi kami berdua? Sangat berbeda. Hal yang dulunya menjadi pertengkaran sekarang menjadi cara bagi kami untuk terhubung secara emosional", ungkap Dashnaw.
Tahan Diri untuk Tidak Membebani PengemudiÂ
"I know you want to have that important talk, but you can get into it at home. This is neither the time or the place for stressful conversations" --Daniel Dashnaw.
Selanjutnya Dashnaw mengingatkan, bahwa pengemudi bukanlah pendengar yang baik dan setia. "Pengemudi adalah pengemudi", ungkap Dashnaw. Mereka memiliki tanggung jawab tunggal untuk menjaga semua penumpang agar tetap aman dan nyaman. Maka semua penumpang diharapkan tunduk kepada dirinya.
Terkadang dalam perjalanan istri ingin memanfaatkan kesempatan santai dalam mobil untuk membahas sebuah tema bersama suami. "Saya tahu Anda ingin membicarakan hal penting itu, tetapi Anda bisa melakukannya di rumah. Ini bukan waktu atau tempat untuk percakapan yang menegangkan", ungkap Dashnaw.
Sebenarnya pertengkaran mobil tidak selamanya buruk. Bahkan, menurut Dashnaw, ada sejumlah manfaat ketika suamiistri terlibat pertengkaran mobil. "Car fights are an excellent way for couples to skill-build. Perkelahian mobil adalah cara terbaik bagi pasangan untuk membangun keterampilan", ungkap Dashnaw.
Jika sudah mampu melakukan otopsi pertengkaran dengan pasangan, mereka akan bisa lebih menikmati suasana perjalanan. Selamat menikmati mudik lebaran. Hindari pertengkaran mobil yang bisa merusak kebahagiaan.
Bahan Bacaan