Perbedaan 'kutub saraf' antara penumpang dengan pengemudi, menjadi salah satu penyebab hadirnya pertengkaran mobil. Perbedaan karakter umum laki-laki dan perempuan --sebagaimana dibedah oleh John Gray dan para ahli lainnya, menjadi penyebab lainnya.
Mencegah Pertengkaran MobilÂ
Apa yang bisa dilakukan oleh pasangan suami istri agar bisa menghindari pertengkaran mobil? Berikut beberapa petunjuk praktis bagi suami istri yang hendak melakukan perjalanan dengan mobil.
Pertama, utamakan keselamatan dan kenyamanan, bukan kecepatan
Sebelum berangkat melakukan perjalanan dengan mobil bersama keluarga, samakan persepsi bahwa yang lebih utama adalah keselamatan dan kenyamanan perjalanan. Bukan kecepatan. Bukankah Anda sedang dalam suasana liburan? Ciptakan suasana sebahagia mungkin di sepanjang perjalanan.
Meskipun perjalanan macet, meskipun tersendat dan padat merayap, namun suasana dalam mobil harus tetap nyaman dan ceria. Ciptakan aktivitas bersama yang bisamenimbulkan efek bahagia. Jangan izinkan ada pertengkaran dan keributan yang menambah stres bagi semua.
Kedua, pahami keinginan penumpang
Sebagai pengemudi, Anda harus memahami dan mengerti psikologi para penumpang. Mungkin istri Anda cemas, mungkin anak-anak Anda takut. Ukuran ngebut atau lambat, itu sangat relatif. Di jalan tol, kecepatan 100 km per jam sangat biasa bagi para pengemudi. Namun untuk penumpang, mungkin itu sudah terlalu kencang.
Dengarkan aspirasi penumpang, dan jangan tersinggung saat penumpang di samping Anda dengan spontan mengatakan, "Awas ada motor!" Anda tidak perlu emosi dengan menjawab, "Aku sudah lihat. Aku juga punya mata. Dikira aku gak lihat ada motor. Dari tadi juga sudah lihat".
Ingat karakter umumnya perempuan --seperti ungkapan John Gray dalam Mars Venus, "perempuan suka memberi nasihat tanpa diminta". Itulah yang terjadi saat mendampingi Anda dalam perjalanan di mobil.