Pada zaman ini, banyak manusia yang enggan bangun pagi untuk shalat Subuh di awal waktu. Jangankan shalat malam, untuk Subuh tepat waktu dan berjama'ah ke masjid saja enggan. Lebih memilih tidur, karena banyak yang begadang hingga larut malam. Dampaknya, mereka kehilangan shalat Subuh, dan melakukan shalat Subuh setelah matahari terbit.
Kebiasaan meninggalkan shalat Shubuh membuat seseorang lepas dari jaminan Allah. Dari Jundab bin 'Abdillah ra, bahwa Rasulullah Saw bersabda, "Barangsiapa yang shalat subuh, maka ia berada dalam jaminan Allah". HR. Muslim, no. 657.
Kedua, Sedikit Shalat
Hal kedua yang menjadi penghambat rezjeki adalah sedikit shalat.
Allah menyebutkan, menjalankan shalat disertai dengan kesabaran, akan menjadi jalan dimudahkannye rezeki, sebagaimana firmanNya:
"Dan perintahkanlah kepada keluargamu mendirikan shalat dan bersabarlah kamu dalam mengerjakannya. Kami tidak meminta rezeki kepadamu, Kami-lah yang memberi rezeki kepadamu. dan akibat (yang baik) itu adalah bagi orang yang bertakwa" (QS Thaha: 132).
Ayat tersebut menyebutkan bahwa orang yang mengerjakan shalat dan memiliki kesabaran yang kuat ketika mengerjakannya, maka dia akan diberikan rezeki oleh Allah tanpa bersusah payah mencarinya. Para ulama menyatakan hal ini adalah ganjaran bagi orang yang bertakwa.
Sedangkan orang yang sedikit shalatnya, berarti kurang ketakwaannya kepada Allah. Padahal, takwa adalah pembuka pintu rezeki, sebagaimana firman Allah:
"Barang siapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan Dia memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Barang siapa yang bertawakal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya". QS. Ath Thalaq: 2 - 3.
Ketiga, Sikap Malas
Hal ketiga yang menjadi penghambat rezeki adalah sikap bermalas-malasan. Sesungguhnya setiap muslim dituntut untuk bekerja, berusaha dan bertawakkal kepada Allah. Burung pun untuk mendapatkan rezeki harus berusaha. Burung yang malas tidak akan mendapatkan rezeki.
"Seandainya kalian benar-benar bertawakal kepada Allah, tentu kalian akan diberi rezeki sebagaimana burung diberi rezeki. Ia pergi pada pagi hari dalam keadaan lapar dan kembali pada sore hari dalam keadaan kenyang" (HR. Tirmidzi, no. 2344; Ibnu Majah, no. 4164; Ahmad, 1:30. Al-Hafizh Abu Thahir mengatakan bahwa sanad hadits ini hasan).
Imam Ahmad pernah ditanya mengenai seseorang yang hanya duduk-duduk saja di rumahnya atau hanya berdiam di masjid, dan ia berkata, "Aku tidak mau bekerja sedikit pun dan hanya mau menunggu sampai rezekiku datang."