Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Ramadan Pilihan

Begadang Malammu di Bulan Puasa, Untuk Apa?

6 April 2022   20:45 Diperbarui: 6 April 2022   20:47 1208
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: facebook.com/@Stay up late

Hari-hari kau lalui dengan penuh kesibukan. Sibuk bekerja, sibuk mengejar target perusahaan, sibuk mengurus organisasi, sibuk menekuni hobi, sibuk bermedsos, sibuk berbisnis. Bahkan hingga begadang di malam hari.

Begitu serius engkau begadang hingga larut malam. Untuk apa engkau lakukan itu? Apa saja kegiatanmu saat begadang hingga larut malam itu? Masih berbisnis? Masih mengurus dagangan?

Tahukah engkau, bahwa malam hari hendaknya digunakan untuk istirahat? Dan tidak ada waktu tidur yang bisa menggantikan malam hari. Para ulama menyarankan agar menyegerakan tidur di awal malam, supaya bisa bangun awal untuk menunaikan ibadah malam.

Secara umum, mengobrol setelah Isya dihukumi sebagai makruh. Namun Imam An-Nawawi menyebutkan ada beberapa jenis obrolan setelah isya yang diperbolehkan. Beliau menyatakan, "Para ulama mengatakan, obrolan yang makruh setelah isya adalah obrolan yang tidak ada maslahatnya. Adapaun kegiatan yang ada maslahatnya dan ada kebaikannya, tidak makruh".

Al-Hafidz Ibnu Hajar dalam kitab Fathul Bari menceritakan,

. :

"Begadang setelah isya bisa menyebabkan ketiduran sehingga tidak shalat subuh, atau kesiangan ketika shalat subuh, atau tidak melakukan shalat malam. Bahkan Umar bin Khatab memukul orang-orang yang begadang, sambil mengatakan, 'Apakah mereka bergadang di awal malam dan tidur di akhir malam?'

Sedemikian besar perhatian Islam terhadap kualitas amal manusia. Hingga Khalifah Umar bin Khathab memperhatikan warga yang begadang hingga larut malam tanpa ada kepentingan yang dibenarkan. Khalifah menghendaki warganya tidur di awal malam, agar memiliki kesehatan badan dan pikiran, untuk menjalankan ibadah di sepertigamalam yang terakhir.

Cobalah kau cermati kegiatan malammu. Apakah engkau begadang untuk ibadah malam? Apakah engkau begadang untuk mengakrabi Al-Qur'an? Apakah engkau begadang untuk munajat di keheningan malam? Atau engkau melakukan hal lain? Apa sih yang membuatmu harus begadang?

Padahal sekarang tengah Ramadan, dan malammu berlalu seakan engkau tidak memedulikan kehadirannya?

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ramadan Selengkapnya
Lihat Ramadan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun