Imam Nawawi berkata, "Pada waktu itu adalah waktu tersebarnya rahmat, banyak permintaan yang diberi dan dikabulkan, dan juga nikmat semakin sempurna kala itu." Ibnu Hajar dalam Fathul Bari menjelaskan, "Doa dan istighfar di waktu sahur adalah dikabulkan."
Keutamaan waktu sahur untuk memperbanyak permohonan ampun, telah dinyatakan Allah dalam beberapa ayat,
"Dan orang-orang yang meminta ampun di waktu sahur" (QS. Ali Imran: 17).
"Dan selalu memohonkan ampunan diwaktu pagi sebelum fajar" (QS. Adz-Dzariyat: 18).
Keutamaan waktu sahur untuk berdoa dan memohon ampunan ini berlaku setiap saat, bukan hanya ketika Ramadan. Namun di waktu Ramadan, keutamaannya menjadi berlipat, sebagaimana amal-amal lainnya yang juga dilipatkan pahala kebaikannya.
- Keberkahan Waktu Pagi
Keberkahan bisa kita raih dengan berpagi-pagi dalam mencari rezeki. Dari sahabat Shakhr Al-Ghamidiy, bahwa Nabi saw berdoa di waktu pagi,
"Ya Allah, berkahilah umatku di waktu paginya."
Dikisahkan, apabila Nabi saw mengirim pasukan perang, beliau melakulkannya pada pagi hari. Sahabat Shakhr --perawi hadits di atas, adalah seorang pedagang. Dia biasa membawa barang dagangannya ketika pagi hari. Karena hal itu dia menjadi kaya dan banyak harta (HR. Abu Daud no. 2606, At Tirmidzi no. 1212, Ibnu Majah no. 2236. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini sahih).
Usai mendengarkan hadits ini, Shakhr Al-Ghamidi langsung menerapkannya. Ia memulai perniagaan pada waktu pagi hari. Dengan cara ini, keberkahan Allah ia peroleh. Perniagaannya sukses dan hartanya melimpah. Maka sebagian ulama menyatakan, tidur pada pagi hari setelah Subuh hukumnya makruh.
Keberkahan waktu pagi untuk memulai aktivitas mencari rezeki ini berlaku umum, bukan hanya ketika Ramadan. Namun di waktu Ramadan, keutamaannya menjadi berlipat, sebagaimana amal-amal lainnya yang juga dilipatkan pahala kebaikannya.
Bahan Bacaan