Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Kurma Pilihan

Mereguk Kenikmatan Ibadah Ramadan, di Tengah Perbedaan

1 April 2022   22:06 Diperbarui: 1 April 2022   22:09 1558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pemerintah RI akhirnya menetapkan 1 Ramadan 1443 H jatuh pada hari Ahad 3 April 2022' dengan metode ru'yatul hilal. Sedangkan PP Muhammadiyah telah terlebih dahulu menetapkan 1 Ramadan 1443 H jatuh pada hari Sabtu 2 April 2022 dengan metode hisab hakiki wujudul hilal.

Masyarakat muslim hendaknya cerdas dan bijak dalam menyikapi perbedaan pendapat ini. Yakinilah perbedaan pendapat dalam masalah ijtihad adalah rahmat, maka tinggal dipilih. Tidak perlu dipertentangkan.

Anda memilih memulai puasa Ramadan pada hari Sabtu 2 Mei atau Ahad 3 Mei, adalah pilihan pendapat yang ada dasarnya. Dikuatkan oleh lembaga terpercaya di Indonesia. Maka silakan memilih tanpa bersikap bermusuhan dan berlawanan. Kembangkan sikap toleran atas perbedaan.

Reguk Kenikmatan Ibadah Ramadan

Sangat banyak kenikmatan dan keutamaan ibadah Ramadan. Bersyukurlah jika kita termasuk hamba Allah yang masih diberikan kesempatan untuk menjumpai bulan Ramadan dan bisa menikmati ibadah di dalamnya.

Sangat banyak keterangan tentang keutamaan bulan Ramadan. Salah satunya adalah kisah tentang dua orang yang diceritakan oleh sahabat Thalhah bin Ubaidillah. Dari kisah ini, kita menemukan betapa dahsyat keagungan Ramadan.

Telah menceritakan kepada kami (Muhammad bin Rumhin), telah menyampaikan kepada kami (Al-Laits bin Sa'din), dari Ibnu Al-Hadi, dari Muhammad bin Ibrahim At-Taimi, dari Abu Salamah bin Abdurrahman, dari Thalhah bin 'Ubaidillah.

Bahwa dua orang laki-laki dari Baliy datang menemui Rasulullah Saw dan masuk Islam.

 

Salah seorang dari keduanya lebih bersemangat (dalam berislam) dari yang lainnya. Bahkan dia pergi berperang (membela agama) sehingga mati syahid.

 

Sedangkan yang satunya lagi masih hidup hingga setahun setelahnya, lalu meninggal dunia (setahun setelah orang pertama syahid).

 

Thalhah berkata, "Kemudian aku bermimpi seakan-akan aku berada di pintu surga. Tiba-tiba aku berada di sisi kedua laki-laki tersebut, setelah itu Malaikat keluar dari (pintu) surga".

 

Malaikat itu kemudian mengizinkan laki-laki yang meninggal dunia belakangan dari keduanya untuk memasuki surga. Kemudian Malaikat keluar lagi dan mempersilahkan kepada laki-laki yang mati syahid (untuk masuk surga).

 

Lalu Malaikat itu kembali kepadaku dan berkata, 'Kembalilah kamu, sebab belum saatnya kamu memperoleh hal ini.'

 

Keesokan harinya Thalhah menceritakan kepada orang-orang, mereka pun heran. Para sahabat memberitahukan hal ini kepada Rasulullah saw dan menceritakan kejadian dalam mimpi tersebut.

Maka beliau saw bersabda, "Hal apa yang membuat kalian heran?"

Mereka menjawab, "Wahai Rasulullah, laki-laki (yang pertama meninggal) adalah orang yang paling bersemangat dalam berjihad dari yang lain, lalu dia mati syahid. Tapi mengapa orang yang lain (laki-laki yang meninggal belakangan) justru masuk surga terlebih dahulu darinya?"

 

Rasulullah saw menjawab, "Bukankah orang ini hidup setahun setelahnya?"

 

Mereka menjawab, "Ya."

 

Beliau bersabda, "Bukankah ia mendapatkan bulan Ramadan dan berpuasa? Ia juga telah mengerjakan shalat ini dan itu dengan beberapa sujud dalam setahun?"

 

Mereka menjawab, "Ya."

 

Rasulullah saw kembali bersabda, "Sungguh, sangat jauh perbedaan antara keduanya (dalam kebaikan) bagaikan langit dan bumi."

Hadits di atas, diriwayatkan oleh Ibnu Majah, nomor 3915.

Luar biasa keutamaan Ramadan. Hidup lebih lama setahun dibandingkan orang lain, meninggikan derajat sejauh bumi dan langit. Karena yang hidup setahun lebih lama,menjumpai Ramadan dan banyak beribadah di dalamnya.

Mari optimalkan Ramadan kita, meski di tengah perbedaan nyata. Jaga persatuan, hindari perpecahan.

Bahan Bacaan

Kompas.com, Pemerintah Tetapkan 1 Ramadhan 1443 H Jatuh pada Minggu, 3 April 2022, www.kompas.com, 1 April 2022

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kurma Selengkapnya
Lihat Kurma Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun