Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

8 Cara Menyukseskan Usaha Teman Anda

14 November 2021   22:58 Diperbarui: 14 November 2021   22:58 1171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sangat simpatik ajakan untuk menyukseskan usaha teman sendiri. Berbagai ajakan itu telah dilontarkan oleh banyak komunitas, misalnya "belanja ke warung tetangga", "nglarisi konco dhewe", "bantu beli dagangan teman", dan lain sebagainya. Ini adalah semangat untuk membesarkan dan menyukseskan usaha teman.

Sayangnya ada banyak perilaku yang justru tidak mendukung suksesnya usaha teman. Begitu ada teman yang memulai usaha, belum lagi eksis dan berkembang, sudah diganggu dengan berbagai permintaan. Berikut beberapa contoh praktis 'permintaan' yang tidak menyukseskan usaha teman.

Pertama, Minta Diskon

"Aku beli donatmu 20 buah, diskon 50 % ya... Trus antar sampai rumah sekalian..."

Ini adalah mental teman pada umumnya. Saat mengetahui ada yang berjualan, lalu membeli namun dengan meminta diskon. Bahkan minta fasilitas diantar sampai rumah. Permintaan seperti ini tidak menyukseskan usaha teman.

Kedua, Minta Gratisan

"Eh, kamu sekarang jualan donat ya? Syukurlah, aku sangat suka donat. Boleh dong diantar gratisan ke rumah..."

Ini adalah mental teman yang tidak berperasaan. Usaha baru saja mulai, belum tampak hasil yang berarti, malah minta gratisan. Donat minta gratis, plus bebas ongkos kirim. Benar-benar tidak berperasaan.

Ketiga, Minta Sumbangan

"Eh, ternyata kamu bisnis donat ya... Bisa sumbang 100 donat untuk kegiatan komunitasku?"

Ini adalah mental teman yang tidak berperikemanusiaan. Usaha baru mulai, modal pas-pasan, dagangan belum laris, malah diminta sumbangan. Benar-benar sadis. Tidak berperikemanusiaan.

Teman Sejati, Paling Mengerti

Hanya teman sejati yang paling mengerti. Teman sejati mengerti bahwa usaha dagang memerlukan kerja keras, penghematan, efisiensi, dan strategi. Teman sejati akan selalu berusaha menyukseskan usaha yang sedang dirintis teman-temannya.

Seperti apa bentuk dukungan teman sejati dalam menyukseskan usaha teman sendiri? Berikut ciri teman sejati.

  • Tidak meminta gratisan

Teman sejati tidak akan meminta gratisan. Ia tahu bahwa usaha temannya sedang dirintis dan dimulai dari awal. Ia tahu bahwa sangat banyak perjuangan berliku untuk mencapai sukses.

  • Tidak meminta diskon

Teman sejati tidak akan meminta diskon. Malu minta diskon kepada teman yang baru memulai usaha. Ia tahu bahwa setiap item dagangan teman adalah modal yang sedang diusahakan keuntungannya.

  • Membayar dengan harga sebenarnya

Teman sejati akan membeli dagangan teman dan membayar dengan harga penuh / sebenarnya. Bukan harga diskon, meski sedang ada diskon. Bukan minta gratisan, meski teman akan bersedia memberinya gratis.

  • Melebihkan bayaran

Teman sejati cenderung melebihkan bayaran. Misalnya tidak minta kembalian saat uangnya ada kelebihan dari tagihan yang seharusnya dibayarkan. Ia senang bisa menyumbang, meski sedikit. Bukan meminta sumbangan.

  • Mendoakan kelancaran usaha teman

Teman sejati dengan suka rela --tanpa harus diminta, mendoakan usaha teman, agar lancar, laris dan berkah. Mendoakan usaha teman agar berkembang dan memberikan banyak kemanfaatan serta kebaikan.

  • Menyosialisasikan usaha teman

Teman sejati dengan suka rela --tanpa harus diminta, menyosialisasikan usaha teman. Bisa melalui media sosial, bisa dari mulut ke mulut, bisa dengan ikut menyebarkan brosur serta sarana promosi lainnya.

  • Mengajak orang lain membeli dagangan teman

Teman sejati akan mengajak orang lain turut membeli dagangan teman. Ajakan bisa dilakukan dengan aksi nyata, seperti mengajak komunitas untuk mengunjungi usaha teman.

  • Memberikan endors / ulasan untuk melariskan usaha teman

Teman sejati akan senang hati memberikan endorsment atau ulasan melalui media sosial dan media lainnya, untuk melariskan usaha teman. Sebuah ulasan akan memberikan pengaruh peringkat usaha teman di mesin pencari.

Jadilah teman sejati. Larisi usaha teman sendiri. Sukseskan usaha teman, dengan berbagai cara yang memungkinkan.

Ilustrasi : https://www.fimela.com/

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun