Sangat simpatik ajakan untuk menyukseskan usaha teman sendiri. Berbagai ajakan itu telah dilontarkan oleh banyak komunitas, misalnya "belanja ke warung tetangga", "nglarisi konco dhewe", "bantu beli dagangan teman", dan lain sebagainya. Ini adalah semangat untuk membesarkan dan menyukseskan usaha teman.
Sayangnya ada banyak perilaku yang justru tidak mendukung suksesnya usaha teman. Begitu ada teman yang memulai usaha, belum lagi eksis dan berkembang, sudah diganggu dengan berbagai permintaan. Berikut beberapa contoh praktis 'permintaan' yang tidak menyukseskan usaha teman.
Pertama, Minta Diskon
"Aku beli donatmu 20 buah, diskon 50 % ya... Trus antar sampai rumah sekalian..."
Ini adalah mental teman pada umumnya. Saat mengetahui ada yang berjualan, lalu membeli namun dengan meminta diskon. Bahkan minta fasilitas diantar sampai rumah. Permintaan seperti ini tidak menyukseskan usaha teman.
Kedua, Minta Gratisan
"Eh, kamu sekarang jualan donat ya? Syukurlah, aku sangat suka donat. Boleh dong diantar gratisan ke rumah..."
Ini adalah mental teman yang tidak berperasaan. Usaha baru saja mulai, belum tampak hasil yang berarti, malah minta gratisan. Donat minta gratis, plus bebas ongkos kirim. Benar-benar tidak berperasaan.
Ketiga, Minta Sumbangan
"Eh, ternyata kamu bisnis donat ya... Bisa sumbang 100 donat untuk kegiatan komunitasku?"
Ini adalah mental teman yang tidak berperikemanusiaan. Usaha baru mulai, modal pas-pasan, dagangan belum laris, malah diminta sumbangan. Benar-benar sadis. Tidak berperikemanusiaan.
Teman Sejati, Paling Mengerti
Hanya teman sejati yang paling mengerti. Teman sejati mengerti bahwa usaha dagang memerlukan kerja keras, penghematan, efisiensi, dan strategi. Teman sejati akan selalu berusaha menyukseskan usaha yang sedang dirintis teman-temannya.
Seperti apa bentuk dukungan teman sejati dalam menyukseskan usaha teman sendiri? Berikut ciri teman sejati.
- Tidak meminta gratisan
Teman sejati tidak akan meminta gratisan. Ia tahu bahwa usaha temannya sedang dirintis dan dimulai dari awal. Ia tahu bahwa sangat banyak perjuangan berliku untuk mencapai sukses.
- Tidak meminta diskon
Teman sejati tidak akan meminta diskon. Malu minta diskon kepada teman yang baru memulai usaha. Ia tahu bahwa setiap item dagangan teman adalah modal yang sedang diusahakan keuntungannya.
- Membayar dengan harga sebenarnya
Teman sejati akan membeli dagangan teman dan membayar dengan harga penuh / sebenarnya. Bukan harga diskon, meski sedang ada diskon. Bukan minta gratisan, meski teman akan bersedia memberinya gratis.
- Melebihkan bayaran
Teman sejati cenderung melebihkan bayaran. Misalnya tidak minta kembalian saat uangnya ada kelebihan dari tagihan yang seharusnya dibayarkan. Ia senang bisa menyumbang, meski sedikit. Bukan meminta sumbangan.
- Mendoakan kelancaran usaha teman
Teman sejati dengan suka rela --tanpa harus diminta, mendoakan usaha teman, agar lancar, laris dan berkah. Mendoakan usaha teman agar berkembang dan memberikan banyak kemanfaatan serta kebaikan.
- Menyosialisasikan usaha teman
Teman sejati dengan suka rela --tanpa harus diminta, menyosialisasikan usaha teman. Bisa melalui media sosial, bisa dari mulut ke mulut, bisa dengan ikut menyebarkan brosur serta sarana promosi lainnya.
- Mengajak orang lain membeli dagangan teman
Teman sejati akan mengajak orang lain turut membeli dagangan teman. Ajakan bisa dilakukan dengan aksi nyata, seperti mengajak komunitas untuk mengunjungi usaha teman.
- Memberikan endors / ulasan untuk melariskan usaha teman
Teman sejati akan senang hati memberikan endorsment atau ulasan melalui media sosial dan media lainnya, untuk melariskan usaha teman. Sebuah ulasan akan memberikan pengaruh peringkat usaha teman di mesin pencari.
Jadilah teman sejati. Larisi usaha teman sendiri. Sukseskan usaha teman, dengan berbagai cara yang memungkinkan.
Ilustrasi : https://www.fimela.com/
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H