Padahal, kehidupan manusia justru akan produktif apabila mampu menjaga semua titik keseimbangan. Misalnya keseimbangan perhatian dari sisi spiritual, intelektual, emosional, dan material.Â
Keseimbangan antara sisi ruhani dan jasmani. Keseimbangan antara keluarga dan kerja. Keseimbangan antara kesibukan dan istirahat; dan lain sebagainya.
Sebagian masyarakat memberikan perhatian demikian besar terhadap keluarga. Sampai muncul ungkapan "Family Is Not An Important Thing, Family Is Everything".Â
Ungkapan tersebut mungkin tampak berlebihan dalam memandang keluarga, namun hal itu akan benar-benar dirasakan pada saat seseorang kehilangan kebahagiaan dan keutuhan keluarga.
Apalah artinya bisnis yang besar, penghasilan berlimpah, kekayaan terus bertambah, popularitas makin membuncah, namun tidak disertai kehangatan keluarga.Â
Dalam perspektif kebangsaan dan kenegaraan, kehadiran keluarga yang kuat adalah sarana utama membangun masa depan yang lebih berjaya. Tanpa kehadiran keluarga yang kuat, problem demografi dan produktivitas akan selalu terancam.
Bahkan mengancam kepunahan sebuah bangsa atau ras, lantaran tidak memedulikan keluarga. Mari selalu perbaiki dan kokohkan keluarga Indonesia, demi masa depan yang semakin berdaya dan berjaya.
Bahan Bacaan
Cahyadi Takariawan, Family is Not an Important Thing, Family is Everything, https://www.kompasiana.com/pakcah, 23 November 2016
Julian Ryall, Japan Proposes Four-day Working Week to Improve Work-life Balance, https://www.dw.com, 22 Juni 2021
Kentaro Shiozaki, A 4-day Workweek? Japan Gives the Idea Serious Thought, https://asia.nikkei.com, 13 April 2021