Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mendoakan dan Meminta Didoakan Mertua

11 September 2021   23:05 Diperbarui: 11 September 2021   23:59 1043
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.haibunda.com/

Betapa dahsyat kekuatan mendoakan mertua. Yang akan didapatkan bukan hanya pengabulan terhadap mertua, namun malaikat mendoakan hal serupa untuknya.

Meminta Didoakan Mertua

Hal ketiga dari kisah teh Nissa di atas, adalah meminta didoakan oleh mertua. Di saat mertua shalat, ia minta agar didoakan mendapat keberkahan, dan rejeki. Alhamdulillah rejeki lancar, bisa membuat rumah. Bahkan "akur dengan mertua adalah rejeki". Ini bagian dari pengabulan doa.

Islam membolehkan umatnya untuk meminta didoakan oleh orang lain. Misalnya, meminta kepada orang salih agar mendoakan dirinya untuk suatu keperluan. Seperti kisah teh Nissa meminta kepada ibu mertuanya untuk mendoakan agar dirinya mendapat keberkahan dan rejeki.

Di antara etika ketika seseorang meminta kepada orang lain untuk mendoakan dirinya, adalah harus disertai niat bahwa kemanfaatannya kembali kepada kedua belah pihak. Bukan semata-mata kemanfaatan pada diri orang yang meminta didoakan, namun kemanfaatan juga kembali kepada pihak yang mendoakan.

Misalnya, seorang menantu meminta didoakan oleh mertuanya, maka harus disertai niat bahwa doa itu juga memberi kemanfaatan bagi mertua yang mendoakan dirinya. Bukan hanya manfaat khusus bagi dirinya yang minta didoakan.

Syaikhul Islam Ibnu Taimiyah menjelaskan, "Apabila engkau meminta pada saudaramu untuk mendoakan dirimu yaitu engkau ingin saudaramu juga mendapatkan kebaikan dengan berbuat baik padamu atau engkau ingin agar dia juga mendapatkan manfaat karena telah mendoakanmu dalam keadaan dirimu tidak mengetahuinya -doa seperti ini akan diaminkan oleh malaikat dan malaikat pun berkata : engkau pun akan mendapatkan yang semisalnya, maka seperti ini tidak mengapa. Namun, apabila yang engkau inginkan adalah semata-mata kemanfaatan pada dirimu saja, maka inilah yang tercela".

Insyaallah dengan kekuatan doa, rajutan keharmonisan menantu dan mertua bisa terwujudkan. Karena hanya Allah yang bisa menyatukan hati hamba-hambNya.

Bahan Bacaan

Muhammad Abduh Tuasikal, Doakanlah Saudaramu di Saat Dia Tidak Mengetahuinya, https://rumaysho.com, 2 September 2009

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun