Akan ada hari di mana dia akan sangat baik kepada Anda. Mungkin karena Anda telah melakukan sesuatu yang dia inginkan. Saat itu Anda merasa sudah diterima, dan menjadi bagian utuh dari keluarganya. Dia melakukan sesuatu yang baik, atau memihak Anda dalam beberapa hal, dan membuat Anda merasa bahwa hubungan Anda sekarang baik-baik saja.
Ternyata dia hanya berpura-pura. Tindakan itu hanya mengelabui diri Anda. Saat Anda lengah, dia langsung menyerang Anda di bagian yang paling menyakitkan. Dia tidak menganggap Anda sebagai bagian dari keluarga.
Berdamai dengan Racun, Bisakah?
Membaca sepuluh tanda mertua beracun, terasa sangat menegangkan. Tidak terbayang bagaimana kondisi menantu, jika memiliki mertua beracun. Ada kondisi yang mengerikan dialami para menantu.
"She will complain about every little thing, and will not stop until you feel absolutely defeated and heartbroken" (Mykh, 2021). Tentu ini sangat menjengkelkan dan menyakitkan bagi menantu.
"She'll claim that she loves her grandchildren but she'll spend a lot of time pointing out their faults to you and criticizing your parenting skills" (Mykh, 2021). Sikap ini juga sangat menyakiti hati menantu.
Jika posisi kita sebagai mertua, atau calon mertua, bagaimana cara kita membaca artikel di atas? Adakah satu atau lebih, tanda bahwa kita mertua beracun? Jika memang merasa memiliki tanda-tandanya, apa yang akan kita lakukan?
Memaksa menantu untuk menerima dan berdamai dengan racun yang kita miliki? Atau dengan kesadaran diri mengubah sikap, melakukan detoksifikasi, agar hilag semua racun dalam diri kita? Mana yang akan menjadi pilihan kita?
Selamat pagi sahabat semua, salam Kompasianer.
Bahan Bacaan
Mykh, 10 Signs You Have A Toxic Mother-In-Law and How To Deal