Empati Somatik
Mertua perlu memiliki empati somatif, yaitu mampu merasakan keadaan yang dihadapi menantu. Dari mana empati somatik ini bisa didapatkan? Dari empati spiritual, kognitif dan emosional.
Berbekal empati spiritual, mertua cenderung melakukan kebaikan, agar mendapat pahala. Dengan bekal empati kognitif, mertua mampu melihat dari perspektif menantu.Â
Dengan empati emosional, mertua mampu memberikan ekspresi kasih sayang kepada menantu. Dengan bekal ketiga empati itu, mertua bisa memiliki empati somatik.
Jika menantu merasa sakit hati karena diperlakukan secara semena-mena, mertua mampu merasakan sakit hati tersebut. Dengan demikian mertua tidak akan melakukan tindakan yang membuat menantu sakit hati.
Jika menantu stres karena diperlakukan seperti pembantu rumah tangga, mertua mengerti stres tersebut. Bahkan bisa ikut merasakan suasana stres tersebut. Dengan empati ini, mertua tidak akan memperlakukan menantu seperti pembantu rumah tangga.
Betapa bahagia menantu --dan calon menantu, jika memiliki mertua penuh empati seperti ini, pasti menjadi rebutan calon menantu.Â
Jika mertua penuh empati, menantu akan jatuh hati. Jika mertua suka menyakiti, menantu akan sakit hati.
Bahan Bacaan:Â Jodi Clarke, Cognitive vs. Emotional Empathy, 7 April 2020,Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H