Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Gaya Hidup Pilihan

Di Ujung Waktu 2019, Sampai di Mana Bahagiamu?

31 Desember 2019   16:27 Diperbarui: 31 Desember 2019   17:22 367
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
ilustrasi indotribun.id

Catatan Akhir Tahun 2019 untuk Peserta Program "Setahun Bersama Pak Cah"

Tidak terasa, kita sudah tiba di penghujung tahun 2019. Besok pagi adalah hari pertama di tahun baru 2020. Waktu demikian cepat berlalu. Kalender di rumah kita sudah kembali berganti, maka ada sangat banyak hal harus diperbaiki. Mari kita lakukan evaluasi. Sejenak merenungi diri.

Tidak terasa, sudah bertambah lagi setahun masa pencarianmu. Lalu sudah sampai dimana proses pencarian kebahagiaan itu? Dimanakah posisi dirimu di penghujung waktu? Sudahkah menemukan kebahagiaan yang engkau idamkan dalam kehidupan?

Mari secara jujur kita menjawab, sampai di level berapa kebahagiaan kita masing-masing, menggunakan kerangka Martin Seligman. Ada tiga level kebahagiaan dalam kehidupan manusia, menurut Seligman dalam buku Beyond Authentic Happiness (2013).

Kebahagiaan Permukaan: Pleasant Life

Sebagian di antara kita, mungkin sudah menikmati pleasant life, hidup yang menyenangkan. Pleasant life bisa kamu peroleh jika kamu telah memenuhi kebutuhan basic dalam kehidupan. Tercukupi kebutuhan materialmu, tercapai target dan proyeksi keuanganmu, meningkat karier dan jabatanmu, punya keluarga dan sahabat yang mendukung aktivitasmu. Ini membuat hidupmu terasa menyenangkan.

Pleasant life pada kalangan selebritis biasa digambarkan dengan rumah yang megah, mobil yang mewah, rekreasi yang meriah, fans yang melimpah, dan lain sebagainya yang serba wah. Pada kalangan masyarakat bawah, pleasant life itu punya rumah, ada kendaraan untuk berangkat ke sawah, tercukupi kebutuhan makan sehari-hari, anak-anak bisa sekolah, syukur masih memiliki ternak, ladang dan lahan tanah. Ini adalah gambaran kehidupan yang menyenangkan pada berbagai kalangan masyarakat.

Kebahagiaan Nilai: Good Life

Sebagian di antara kita, mungkin sudah menikmati Good Life, hidup yang baik. Bukan saja menyenangkan, namun kehidupanmu berada dalam kebaikan. Ini sudah menyangkut wilayah nilai atau value. Good life bisa kamu dapatkan jika mampu menemukan sebanyak mungkin kekuatan dan potensi diri, serta menggunakannya untuk memperbaiki kondisi kehidupan.

Hidupmu akan benar-benar memuaskan jika kamu mampu menemukan nilai-nilai positif dalam diri. Berbagai potensi dan kekuatan yang Allah berikan kepadamu, bisa kamu gunakan untuk menjalani kehidupan secara baik, sesuai aturanNya. Bagi insan beriman, hanya ada dua kamus menjalani kehidupan : sabar dan syukur. Bersabar apabila menghadapi kesulitan dan ujian kehidupan. Bersyukur apabila mendapatkan kenikmatan dan kemudahan dalam kehidupan. Inilah good life, hidup yang baik. Tidak semata-mata hidup yang menyenangkan.

Kebahagiaan Sesungguhnya: Meaningful Life

Sebagian di antara kita, mungkin sudah menikmati meaningful life, hidup yang bermakna. Inilah esensi kebahagiaan dalam hidup. Pada tahap ini kamu telah menemukan makna hidup, setelah memaksimalkan berbagai potensi dan kekuatan yang kamu miliki, untuk mencapai tujuan yang lebih besar dari diri sendiri. Berbuat untuk orang lain, peduli, berbagi, empati, memasukkan kebahagiaan ke dalam jiwa orang lain.

Kamu bahagia, karena mampu membahagiakan orang lain. Bahagia karena melihat orang lain bahagia. Bahagia karena memiliki kehidupan yang bermakna. Inilah kebahagiaan yang luar biasa besarnya. Sesuatu yang telah menjadi ajaran Nabi Saw sejak berabad-abad yang lalu, ternyata benar-benar terbukti hingga hari ini dan hingga hari akhir nanti. Membahagiakan orang lain adalah amal yang paling dicintai Allah.

Dalam sebuah riwayat dari Ibnu 'Umar, Nabi Saw bersabda:

"Manusia yang paling dicintai oleh Allah adalah yang paling memberikan manfaat bagi manusia lain. Adapun amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah membuat muslim yang lain bahagia, mengangkat kesusahan dari orang lain, membayarkan hutangnya atau menghilangkan rasa laparnya. Sungguh aku berjalan bersama saudaraku muslim untuk sebuah keperluan lebih aku cintai daripada beri'tikaf di masjid ini ---yakni masjid Nabawi--- selama sebulan penuh."

Hadits Riwayat Imam Thabrani dalam Al Mu'jam Al Kabir no. 13280, 12: 453. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan sebagaimana disebutkan dalam Shahih Al Jami' no. 176.

Menyambut Tahun Kebahagiaan 2020

Memasuki 2020, semoga menjadi tahun kebahagiaan bagi masyarakat Indonesia. Bukan sekedar mencapai pleasant life, namun di tahun 2020 hendaknya menuju good life dan meaningful life. Mari kita perinci tiga kondisi kebahagiaan hidup ini secara lebih teknis.

Jika anda memiliki harta, dan harta itu anda gunakan untuk bersenang-senang sendiri atau bersama keluarga, maka itu pleasant life. Jika harta itu anda dapatkan dengan cara yang benar dan anda gunakan untuk hal-hal yang halal dan benar, maka itu good life. Jika harta itu anda gunakan untuk membahagiakan orang lain, maka itu meaningful life.

Jika anda memiliki rumah megah, dan rumah itu anda gunakan untuk bersenang-senang sendiri atau bersama keluarga, maka itu pleasant life. Jika rumah megah itu anda dapatkan dengan cara yang benar dan anda gunakan untuk hal-hal yang baik dan benar, maka itu good life. Jika rumah itu anda gunakan untuk membahagiakan orang lain, maka itu meaningful life.

Jika anda memiliki mobil mewah, dan mobil itu anda gunakan untuk bersenang-senang sendiri atau bersama keluarga, maka itu pleasant life. Jika mobil mewah itu anda dapatkan dengan cara yang benar dan anda gunakan untuk hal-hal yang baik dan benar, maka itu good life. Jika rumah itu anda gunakan untuk membahagiakan orang lain, maka itu meaningful life.

Hendaknya di tahun 2020, kita tidak lagi berpikir menyenangkan diri sendiri dan keluarga saja. Sebab, betapa pendek umur kita apabila hidup hanya untuk menyenangkan diri sendiri. Hendaknya di tahun 2020 kita bisa berbagi kebahagiaan dengan semakin banyak kalangan. Membuat orang lain bahagia, meringankan beban orang lain, membayarkan hutang orang lain, membantu kesulitan orang lain, menghilangkan kesedihan orang lain, maka tahun 2020 benar-benar menjadi Tahun Kebahagiaan bagi Indonesia.


Bahan Bacaan:
Martin Seligman, Beyond Authentic Happiness, Penerbit Kaifa, 2013

Muhammad Abduh Tuasikal, Membuat Orang lain Bahagia, dalam rumaysho.com, April 2014

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Gaya Hidup Selengkapnya
Lihat Gaya Hidup Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun