Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Menikahlah, Maka Pintu Rejeki Terbuka Untukmu

10 Agustus 2019   06:59 Diperbarui: 19 April 2021   08:14 1823
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: pinterest/aalimbashar

Hal ini lebih dipertegas lagi oleh Rasulullah Saw, ketika beliau menyatakan ada tiga golongan yang mendapat pertolongan Allah, di antaranya adalah:

"Seorang yang menikah karena ingin menjaga kesuciannya." (HR. An-Nasa'i, no. 3218, Tirmidzi, no. 1655. Syaikh Al-Albani mengatakan bahwa hadits ini hasan).

Siapapun lelaki dan perempuan yang ingin menjaga kesucian dirinya dengan menikah, maka Allah berjanji memberikan pertolongan kepada mereka. Salah satu bentuk pertolongan Allah adalah dengan memberikan kecukupan rejeki kepada mereka. Allah berikan kepada mereka kemudahan dan kemampuan untuk menghadirkan rejeki, sehingga kehidupan keluarga mereka berkecukupan.

Baca Juga: 4 Alasan Mengapa Perempuan Harus Mandiri Secara Finansial meskipun Telah Menikah

Doa Malaikat untuk Keluarga

Nabi Saw menyebutkan doa dua malaikat setiap pagi bagi yang rajin berinfak, terutama untuk keluarganya. Beliau Saw bersabda:

"Ketika hamba berada di setiap pagi, ada dua malaikat yang turun dan berdoa, "Ya Allah berikanlah ganti pada yang gemar berinfak (rajin memberi nafkah pada keluarga)." Malaikat yang lain berdoa, "Ya Allah, berikanlah kebangkrutan bagi yang enggan berinfak (memberi nafkah)." (HR. Bukhari, no. 1442 dan Muslim, no. 1010).

Banyak di antara kita memahami hadits ini sebagai anjuran untuk mengeluarkan infak dan sedekah kepada orang lain. Seakan-akan hal itu tidak terkait dengan keluarga. Padahal, infak yang lebih wajib adalah untuk memenuhi kebutuhan hidup keluarga. 

Oleh karena itu, Ibnu Batthal rahimahullah menyebutkan bahwa yang dimaksud dalam hadits di atas adalah, mengeluarkan infak wajib seperti nafkah untuk keluarga dan nafkah untuk menjalin hubungan kekerabatan (silaturahim).

Dengan demikian, hadits ini memberikan pemahaman, jika seorang suami rutin dan gemar memberikan nafkah untuk istri dan anak-anaknya, maka ia didoakan malaikat agar mendapatkan ganti dari Allah Ta'ala. 

Setiap pemberian nafkah dari suami kepada keluarganya, bernilai pahala, dan mendapatkan doa malaikat, serta mendapat ganti yang lebih baik serta lebih banyak dari Allah Ta'ala. Inilah infak atau nafkah yang lebih utama untuk diprioritaskan dalam kehidupan sehari-hari.

Jika memiliki dana yang terbatas, maka infak pertama kali adalah untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarga inti. Jika keluarga inti sudah tercukupi kebutuhan pokoknya, maka bisa infak untuk pihak-pihak lain yang memerlukan, seperti keluarga besar, kerabat, tetangga, dan orang-orang lain pada umumnya. Jangan sampai dibalik, justru lebih mengutamakan infak untuk orang-orang lain sementara keluarga intinya ditelantarkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun