Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Artikel Utama

Suami Level Berapakah Anda?

29 Januari 2019   00:09 Diperbarui: 29 Januari 2019   21:03 5655
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (Pixabay)

Dalam dunia perusahaan dan bisnis, dikenal teori kepemimpinan yang salah satunya dikembangkan oleh John C. Maxwell. Menurut Maxwell kepemimpinan itu berkembang dari hari ke hari. 

Kemampuan memimpin bukan semata bakat sejak lahir, namun merupakan kumpulan dari berbagai ketrampilan, yang hampir seluruhnya dapat dipelajari serta ditingkatkan. 

Untuk meningkatkan ketrampilan memimpin, membutuhkan waktu dan proses, karena aspek kepemimpinan sangat banyak, seperti visi, kehormatan, pengalaman, kecerdasan, kesungguhan, ketrampilan interaksi dan komunikasi, kedisiplinan, dan lain sebagainya.

Oleh karena itu Maxwell menyatakan bahwa pemimpin yang sukses adalah mereka yang terus belajar, dengan proses yang berkelanjutan, disertai kedisiplinan dan ketekunan. 

Maka kepemimpinan bercorak dinamis, berkembang dari hari ke hari, dimana setiap hari harus menjadi lebih baik dibanding hari sebelumnya. Ini adalah pembahasan kepemimpinan dalam konteks perusahaan bisnis, dan perusahaan profit lainnya. Bagaimana dengan kepemimpinan dalam keluarga?

Sekarang saya mengajak anda memodifikasi teori kepemimpinan Maxwell menjadi konteks kepemimpinan keluarga. Kita mengabaikan banyak faktor yang tidak sama antara sifat perusahaan dan sifat keluarga, namun kita mengambil sisi kesamaannya saja. 

Suami sebagai pemimpin keluarga ---dalam perspektif teori Maxwell--- bisa dikategorikan dalam lima level.

Suami Level Satu : Position / Tingkat Dasar
"Suami adalah pemimpin yang harus ditaati oleh istri", ini posisioning suami tingkat dasar. Istri taat kepada anda karena ia harus melakukan hal tersebut. Anda sepenuhnya mengandalkan otoritas posisi sebagai suami yang harus menjadi pemimpin keluarga. 

Mau tidak mau, suka tidak suka, istri harus taat kepada anda, seperti apapun kapasitas dan kualitas diri anda. Semata-mata karena anda adalah suami, maka dengan sendirinya istri harus taat kepada anda.

Di level ini, anda baru menjadi suami, tanpa atribut yang lain. Kebayang seperti apa rasanya menjadi istri kan, jika anda hanya menjadi Suami Tingkat Dasar.

Suami Level Dua : Permission / Tingkat Kenyamanan Hubungan
Istri taat kepada anda karena ia ingin melakukan hal tersebut, taat dengan suka rela, bukan karena terpaksa. Anda mampu membangun pola hubungan yang baik dengan istri sehingga ia merasa nyaman berada di dekat anda. 

Pada level ini anda telah menjadi suami yang diterima oleh istri, karena interaksi yang menyenangkan. Anda mengembangkan pola interaksi dan komunikasi yang efektif sehingga istri menjadi senang saat anda arahkan. 

Di level ini, anda menjadi suami yang diterima dengan suka rela. Lumayan, karena istri mulai merasa nyaman hidup berumah tangga bersama dengan anda.

Suami Level Tiga : Production / Tingkat Produktif
Istri taat kepada anda karena mengetahui apa yang sudah anda lakukan dan anda korbankan demi keluarga. Istri anda percaya bahwa anda adalah suami yang baik karena anda telah menunjukkan usaha, kinerja sekaligus hasil yang baik. 

Sangat banyak produktivitas yang anda dedikasikan untuk kebahagiaan dan kesejahteraan keluarga. Di level ini, anda menjadi suami yang produktif. Istri menjadi semakin cinta dan sayang kepada anda, dan bersedia melakukan sangat banyak hal yang anda inginkan demi kebahagiaan keluarga.

Suami Level Empat : People Development / Tingkat Masa Depan
Istri taat kepada anda karena mengetahui kesungguhan anda dalam membangun masa depan keluarga. Anda bukan saja menjadi suami yang baik, namun anda adalah ayah yang baik. Anda mendidik dan membangun karakter anak dengan baik dan bersungguh-sungguh. 

Anda menyiapkan masa depan anak-anak dengan serius. Memilihkan sekolah yang baik, merawat dan membersamai proses tumbuh kembang anak dengan penuh cinta kasih. Di level ini, anda menjadi suami yang membangun masa depan. Betapa nyaman istri berada di sisi anda.

Suami Level Lima : Pinnacle / Tingkat Puncak
Istri taat kepada anda karena menghormati kepribadian anda. Jika kita gunakan standar Jim Coliin, di level ini istri anda mengerti ketulusan, kerendahhatian dan kesungguhan cinta anda. 

Di saat yang sama, istri anda mengetahui ambisi yang sangat besar dalam diri anda untuk menjaga keutuhan dan kebahagiaan keluarga. Istri anda menjadikan anda sebagai teladan dalam kebaikan.

Istri Anda bangga memiliki suami yang sangat membahagiakan. Di level ini, anda menjadi suami yang dicintai, dihormati, diteladani, dan dibanggakan. Istri Anda akan bersedia memberikan apapun yang anda minta, bahkan lebih dari apa yang anda minta, karena dirinya sangat bahagia.

Nah, di level berapakah diri anda sebagai suami? Semoga sudah beranjak dari level satu atau level dasar.

Bahan Bacaan :

  • Cahyadi Takariawan, Wonderful Husband, Era Intermedia, 2017
  • Jim Collins, Good to Great, Gramedia Pustaka Utama, 2014
  • John C. Maxwell, 5 Levels Of Leadership, Mic Publishing, 2012

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun