Selamat berjumpa Gusti Allah, Syaikhana KH Sunardi Syahuri. Semoga ada di antara kami yang Allah mampukan meniti jejak perjuanganmu.
Salim A. Fillah @salimafillah
Testimoni 13 : Masjid Reyot Itu
Setiap mengingat, atau ada yang menyebut nama Ustadz Sunardi Syahuri, saya selalu terbayang pada kisah masjid reyot di kampung kami. Pada pertengahan tahun 90-an saya menjadi Ketua Takmir Masjid Al-Huda Pelemkecut, Bantul, Yogyakarta. Saat itu kondisi masjid benar-benar memprihatinkan. Lantai baru disemen sebagian, belum dikeramik, atap bocor di sana-sini, dan beberapa bagian tampak reyot tak tegak.
Saya yang biasa, dan masih aktif sekali saat itu, menjadi DPL KKN UGM merasa tak enak dengan kondisi masjid kami. Mahasiswa KKN bimbingan saya sukses memperbaiki atau membangun masjid di lokasi KKN, tetapi saya, DPL-nya, menjadi takmir masjid yang kondisinya memprihatinkan.
Tergerak oleh semangat yang biasa menggelora di dada mahasiswa KKN UGM, saya mengajak takmir berembug untuk merenovasi masjid. Saya sebagai ketua, Almarhum Mas Yussi Arief sebagai wakil, Almarhum Mas Sihono Eblek sebagai sekretaris, dan Pak Saroyo sebagai bendahara sekaligus ahli gambar, lengkap dengan dukungan pengurus kampung dan teman-teman Pengurus SPA yang bberkantor di sebelah masjid sepakat untuk merenovasi masjid. Tentu, awalnya ada beberapa pihak yang meragukan rencana kami, juga rancangan yang dibuat Pak Saroyo. Namun, Alhamdulillah, intinya semua sepakat untuk merenovasi masjid kampung.
Kepanitiaan segera disusun dan sebagai ketua takmir saya sekaligus menjadi ketua panitia pembangunan/renovasi masjid. Kami berencana menggalang dana lewat pengajian akbar sekaligus peletakan batu pertama. Agar penggalangan dana lewat pengajian akbar terselenggara dan sukses, kami harus memilih ustadz atau penceramah yang tepat.
Mas Yussi Arief waktu itu mengusulkan nama Ustadz Sunardi Syahuri. Tentu saja kami langsung setuju. Kami sudah mendengar banyak kabar tentang kedahsyatan Ustadz Sunardi kalau memprovokasi jamaah untuk nyumbang bangun masjid.Â
Masalahnya adalah bagaimana menghubungi dan meminta kesediaan Ustadz Sunardi. Waktu itu saya baru tahu bahwa ternyata Mas Yussi masih bersaudara dengan Ustadz Sunardi. Klop. Mas Yussilah yang akan melobi Ustadz Sunardi.
Saya dan Mas Sihono menyiapkan proposal dibantu penuh teman-teman SPA Pelemkecut. Pak Saroyo menyiapkan gambar dan itung-itungan kebutuhan bahan bangunan serta dananya dengan bantuan beberapa orang yang berpengalaman di bidang konstruksi.Â
Alhamdulillah para pemuda dan pengurus kampung juga memberikan dukungan penuh. Gayung bersambut. Pak Dukuh Santren, Pak Totok Bos Yogya Chicken, Pak Suripto Bos Material, pasukan SPA, dan segenap warga "saiyek saeka kapti" kompak akan merenovasi masjid.