Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

KH Sunardi Syahuri, Inspirasi Tanpa Henti

13 November 2018   00:30 Diperbarui: 13 November 2018   01:27 2398
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan saya sertakan catatan agar semua meminta ijin dengan alasan masing-masing jika beliau tetap mengundang rapat. Hal ini terpaksa saya lakukan karena tahu kondisi beliau yang masih lemah, sehingga harus istirahat.

"Ustadz, sejak tadi Papa keluar masuk ruang ini. Menengok sudah ada yang datang apa belum. Saya jadi kasihan Papah capek. Sudah saya bilang agar Papa menunggu saja di rumah sambil istirahat, biar tidak capek. Fida saja yang nungguin di sini, tapi Papa nggak mau", ujar Fida.

Ruang rapat memang berada di komplek rumah keluarga beliau yang diberi nama Omah Ledok. Letaknya tepat di depan rumah induk, agak turun.

"Baiklah, kita ke rumah saja", jawab saya. Saya pun naik kembali menuju ke rumah beliau. Sebentar saja menunggu, beliaupun keluar.

"Ayuk di sana (ruang rapat)", ajak Pak Nardi.

"Tidak di sini saja kah?" tanya saya.

"Di sana, di sana, kita kan rapat," ujar beliau sambil menarik tangan saya.

Subhanallah. Sekali lagi saya saksikan betapa besarnya semangat dakwah beliau. Saya sadar, beliau tidak ingin saya datang untuk 'menengok' orang sakit yang lemah dan perlu dihibur atau dikasihani. Beliau merasa sehat untuk berjuang. Karenanya saya harus datang untuk berjuang. Melakukan rapat untuk memikirkan kemaslahatan umat, bukan datang untuk menengok orang sakit.

Saya jadi ingat beliau pernah berkomentar untuk teman-teman yang beberapa kali tidak datang rapat, "Harokah dakwah itu sendinya musyawarah. Tanpa musyawarah tidak akan ada harokah. Jadi kalau tidak rapat, dakwah ya tidak akan jalan," ujar beliau.

Di ruang rapat itu, kami duduk berdua.

"Dek, mungkin mereka berpikir bahwa sehat itu hanya fisik. Manusia kan tidak hanya fisik tapi lahir dan batin", pelan beliau mulai perbincangan. Suaranya masih lemah, tapi aura semangatnya terasa sangat kuat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun