Saya bertanya kepada Ahnaf, hal apa yang dirasakan paling berat sebagai mahasiswa di Jerman? Menurut Ahnaf, yang paling berat adalah:
Pertama, bertahan hidup, khususnya bagi mereka yang tidak mendapat kiriman dana rutin dari orang tua. Kalau orang tua terus memberi beasiswa rutin bulanan, tentu tak ada masalah. Namun bagi orangtua yang kurang mampu, akan menjadi satu tantangan bagi mahasiswa untuk bisa bertahan hidup secara layak di Jerman.
Kedua, menyelesaikan kuliah, bagi mereka yang harus bekerja. Mengapa berat menyelesaikan kuliah, karena konsentrasi terpecah antara kuliah dan kerja. Apalagi bagi mereka yang sudah menikah dan memiliki anak. Harus memiliki kesungguhan dan manajemen waktu yang sangat baik, sehingga semua bisa terselesaikan sesuai harapan.
Ketiga, mengendalikan diri, karena sangat banyak godaan selama tinggal di Jerman. Apa saja godaan selama kuliah di Jerman? Menurut Ahnaf, di antara godaan itu adalah (1) "kesenengan" kerja, saking senengnya bekerja sampai lupa kuliah (2) kebanyakan jalan-jalan, karena saking mudahnya akses ke negara eksotis dunia, seperti Paris, Roma, Belanda dan lain sebagainya, akhirnya lebih sering "halan-halan" daripada kuliah.
Nah, jadi kuliah sambil kerja itu ada nilai plus minus-nya. Maka harus hati-hati dan tetap waspada jika ingin bekerja sembari kuliah. Jangan sampai kuliah terbengkelai karena batas masa kuliah di Jerman sangat ketat. Tidak sedikit yang akhirnya drop out dari kampus karena melebihi batas waktu.
*) Menggunakan hitungan kurs 1 = Rp. 17.426 pada hari ini, 22 Oktober 2018.