Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Butuh Dua Bab Saja untuk Memilih Calon Istri

10 September 2018   18:21 Diperbarui: 10 September 2018   18:31 1668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Syarat nikah meniko wonten kalih. Kalih sinten?"

************

Dalam ajaran Islam, ada kitab fikih yang sangat tebal berjilid-jilid ditulis oleh para ulama. Membahas sangat banyak hal menyangkut aneka persoalan dalam kehidupan keseharian. Salah satu bagian dalam fikih itu disebut fikih munakahat, atau ilmu tentang pernikahan. Pada bagian fikih menakahat ini pun, sangat banyak pembahasan, sampai berjilid-jilid dengan sangat banyak bab. Ini menandakan betapa ilmu untuk menikah itu sangatlah luas dan untuk menikah memerlukan sangat banyak "bab".

Untuk hukum-hukum pernikahan biarlah dibahas oleh para ulama fikih dan ditulis oleh ahlinya, menjadi kitab-kitab fikih untuk pembelajaran manusia sampai akhir zaman. Menjadi pelajaran yang berjilid-jilid dan ber-bab-bab. Sejak dari hukum menikah, tatacara menikah, rukun dan syarat menikah, dan lain sebagainya.

Saya hanya akan menyampaikan catatan ringan yang diperlukan oleh para jomblowan sebelum mereka memutuskan untuk menikah dengan seseorang jomblowati pilihan hatinya. Tentang dua bab yang harus mereka miliki sebelum memutuskan untuk menikah.

Dua Bab Untuk Memilih Calon Istri

Bagi kalian para jomblowan yang tengah berupaya memilih jodoh tercantik lahir dan batin, saya sampaikan dua bab yang perlu kalian perhatikan sebelum mengambil keputusan menikah. Yang pertama adalah Bab Percaya Diri, dan kedua adalah Bab Tahu Diri. Baiklah, kita mulai bahas dua bab penting ini ya Guys.

Bab Percaya Diri. Ini penting bagi kalian semua, wahai para jomblowan. Ketahuilah bahwa Allah ciptakan manusia itu dalam kondisi sebaik-baik penciptaan. Kita wajib mensyukuri 'kesempurnaan' penciptaan kita sebagai manusia.

Allah juga berikan perangkat yang lengkap kepada kita untuk hidup layak dan bahagia. Allah berikan kemampuan kepada kita untuk bisa berusaha, bekerja, berkarya, berinovasi, bahkan memecahkan masalah-masalah dalam hidup kita. Pokoknya, kita itu lengkap banget deh konstruksinya, dan sempurna. Maka kita harus percaya diri, karena diciptakan oleh Dzat Yang Maha Sempurna.

Rasa percaya diri ini penting untuk membuat kalian bisa mantap menentukan pilihan. Sangat berbeda dengan mereka yang memiliki sifat minder, apalagi yang rendah diri secara berlebihan. Mereka yang minder, tidak berani memiliki harapan untuk menentukan kriteria calon istri yang dikehendaki.

Mereka menganggap diri tidak berarti, tidak bermakna, tidak memiliki eksistensi. Wah, pemikiran dan perasaan seperti ini seperti mengingkari berbagai keutamaan penciptaan dan berbagai karunia potensi yang Allah berikan secara komplit dalam dirinya.

"Sudahlah yang penting perempuan..."

"Siapapun, seperti apapun, yang penting mau sama saya..."

Nah, itu ungkapan mereka yang tidak memiliki rasa percaya diri. Mereka merasa minder saat akan menikah, berpikir secara negatif, "apakah ada perempuan yang mau menikah dengan aku?"

Saat akan menikah, orang-orang seperti ini merasa tidak percaya diri untuk menentukan kriteria dan pilihan. Menyebabkan mereka juga tidak percaya diri saat datang melamar. Nah, jika sikap minder alias tidak percaya diri ini dipelihara sampai setelah menikah, akan membuat kendala serius dalam komunikasi dengan pasangan.

Bab Tahu Diri. Ini juga penting untuk kalian miliki, agar bisa merasionalisasi harapan. Terkadang ada orang yang kelewat percaya diri, sampai ke tingkat yang berlebihan. Merasa diri lebih baik daripada orang-orang lainnya, merasa diri paling baik dari seluruh manusia, ini adalah sikap percaya diri yang berlebihan.

Penampakan orang yang berlebihan rasa percaya dirinya adalah sombong, keras kepala dan bahkan kadang tampak sinis. Untuk merasionalisasi, diperlukan sikap tahu diri, sehingga menjadi terukur dan terkendali.

Bab tahu diri ini adalah tentang pengakuan bahwa dalam diri kita juga ada kekurangan dan kelemahan. Allah memang berikan berbagai potensi kebaikan, kelebihan dan keluhuran. Pada saat yang sama Allah berikan pula sifat lemah dan lalai pada diri manusia.

Maka, kendati dari segi penciptaannya manusia itu sempurna, akan tetapi dari segi sifat dan kepribadiannya tetap saja memiliki kekurangan dan kelemahan. Dengan memiliki sifat tahu diri, kalian akan menentukan kriteria yang ideal namun terukur terhadap calon istri, memiliki gambaran ideal namun terukur terhadap kebahagiaan keluarga.

Membayangkan dan mengharapkan sosok calon istri sempurna, hanya akan membuat kalian tidak akan pernah bisa menemukannya, sehingga membuat kalian tidak menikah. Seakan kalian lupa bahwa kalian adalah makhluk yang juga tidak sempurna.

"Istriku harus cantik, salihah, hafizhah, langsing, berkulit putih, tinggi semampai, seksi, cerdas, pandai memasak, penyayang, penyabar, ceria, penurut, pintar menyenangkan suami, pandai mendidik anak, kaya, humoris, komunikatif, rajin ibadah, bla bla bla...."

Mungkin saja ada perempuan 'sempurna' seperti itu di muka bumi ini. Tapi, jika pun ada, belum tentu mau menikah dengan kamu. Nah, inilah pentingnya bab tahu diri. Dengan memiliki sikap tahu diri, tidak akan terjebak dalam tuntutan berlebihan terhadap sosok calon istri, maupun gambaran tentang keindahan sebuah pernikahan.

Jika sikap berlebihan ini dipertahankan, akan membuat kamu kecewa di sepanjang kehidupan pernikahan. Karena tidak ada sosok perempuan sempurna, sebagaimana tidak ada sosok lelaki sempurna. Yang ada hanyalah lelaki dan perempuan 'biasa saja', dan dia menjadi 'luar biasa' karena kamu mencintainya.

Merawat Harapan, Menghadapi Kenyataan

Apabila kalian memiliki rasa percaya diri sekaligus tahu diri secara proporsional, akan membuat kehidupan kalian lebih seimbang. Jangan sampai takut memiliki harapan, namun juga jangan sampai mematikan harapan.

Tetaplah memiliki harapan yang ideal agar bersemangat untuk mewujudkannya, namun sediakan ruang untuk menerima realitas ketidaksempurnaan, sehingga kamu tidak akan kecewa. Menikah dengan siapapun, selalu saja ada hal yang membuatmu kecewa. Yang membuat kamu tidak nyaman dengannya.

Dengan rasa percaya diri, kamu melangkah dengan pasti dan tanpa ragu-ragu lagi. Dengan rasa tahu diri, kamu lebih realistis dalam mendialogkan antara harapan dengan kenyataan. Tidak akan memiliki kekecewaan yang berlebihan apabila harapan tidak sepenuhnya menjadi kenyataan. Namun juga tidak mematikan harapan karena khawatir tidak menjadi kenyataan.

Selamat Tahun Baru Hijriyah 1440 H. Semoga di tahun baru hijriyah ini kamu semua dimudahkan dalam mendapatkan jodoh sesuai kriteria yang kalian idamkan. Aamiin.

Yogyakarta, 1 Muharram 1440 H

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun