Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Butuh Dua Bab Saja untuk Memilih Calon Istri

10 September 2018   18:21 Diperbarui: 10 September 2018   18:31 1668
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Sudahlah yang penting perempuan..."

"Siapapun, seperti apapun, yang penting mau sama saya..."

Nah, itu ungkapan mereka yang tidak memiliki rasa percaya diri. Mereka merasa minder saat akan menikah, berpikir secara negatif, "apakah ada perempuan yang mau menikah dengan aku?"

Saat akan menikah, orang-orang seperti ini merasa tidak percaya diri untuk menentukan kriteria dan pilihan. Menyebabkan mereka juga tidak percaya diri saat datang melamar. Nah, jika sikap minder alias tidak percaya diri ini dipelihara sampai setelah menikah, akan membuat kendala serius dalam komunikasi dengan pasangan.

Bab Tahu Diri. Ini juga penting untuk kalian miliki, agar bisa merasionalisasi harapan. Terkadang ada orang yang kelewat percaya diri, sampai ke tingkat yang berlebihan. Merasa diri lebih baik daripada orang-orang lainnya, merasa diri paling baik dari seluruh manusia, ini adalah sikap percaya diri yang berlebihan.

Penampakan orang yang berlebihan rasa percaya dirinya adalah sombong, keras kepala dan bahkan kadang tampak sinis. Untuk merasionalisasi, diperlukan sikap tahu diri, sehingga menjadi terukur dan terkendali.

Bab tahu diri ini adalah tentang pengakuan bahwa dalam diri kita juga ada kekurangan dan kelemahan. Allah memang berikan berbagai potensi kebaikan, kelebihan dan keluhuran. Pada saat yang sama Allah berikan pula sifat lemah dan lalai pada diri manusia.

Maka, kendati dari segi penciptaannya manusia itu sempurna, akan tetapi dari segi sifat dan kepribadiannya tetap saja memiliki kekurangan dan kelemahan. Dengan memiliki sifat tahu diri, kalian akan menentukan kriteria yang ideal namun terukur terhadap calon istri, memiliki gambaran ideal namun terukur terhadap kebahagiaan keluarga.

Membayangkan dan mengharapkan sosok calon istri sempurna, hanya akan membuat kalian tidak akan pernah bisa menemukannya, sehingga membuat kalian tidak menikah. Seakan kalian lupa bahwa kalian adalah makhluk yang juga tidak sempurna.

"Istriku harus cantik, salihah, hafizhah, langsing, berkulit putih, tinggi semampai, seksi, cerdas, pandai memasak, penyayang, penyabar, ceria, penurut, pintar menyenangkan suami, pandai mendidik anak, kaya, humoris, komunikatif, rajin ibadah, bla bla bla...."

Mungkin saja ada perempuan 'sempurna' seperti itu di muka bumi ini. Tapi, jika pun ada, belum tentu mau menikah dengan kamu. Nah, inilah pentingnya bab tahu diri. Dengan memiliki sikap tahu diri, tidak akan terjebak dalam tuntutan berlebihan terhadap sosok calon istri, maupun gambaran tentang keindahan sebuah pernikahan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun