Pada postingan terdahulu di sini, telah saya sampaikan tiga konsekuensi bagi suami istri apabila mereka saling tidak mengetahui bahasa cinta pasangan. Pertanyaan selanjutnya adalah : bagaimana cara mengetahui bahasa cinta pasangan anda?Â
Banyak suami dan istri yang kebingungan setelah membaca teori lima bahasa cinta, mereka mempertanyakan bagaimana caranya mengetahui apa tipe bahasa cinta pasangan? Sudah menikah bertahun-tahun, namun tidak juga mengetahui apa bahasa cinta pasangan.
Pada dasarnya pengenalan terhadap tipe bahasa cinta pasangan, terbentuk dari interaksi sehari-hari antara suami dan istri. Kehidupan setelah pernikahan adalah sebuah laboratorium pembelajaran yang terus menerus, dimana pasangan suami dan istri terus menerus belajar untuk saling mengerti.Â
Maka mereka yang belum menikah, tidak akan bisa mengetahui tipe bahasa cinta calon suami atau calon istri, karena pengetahuan tentang tipe bahasa cinta memerlukan interaksi yang intim dan mendalam. Â Â
Tentu ada sangat banyak cara untuk mengetahui tipe bahasa cinta pasangan. Paling tidak, lima cara berikut ini bisa anda coba salah satu, atau lebih dari satu, atau keseluruhannya, yang paling sesuai dengan situasi dan kondisi.
Pertama, dengan komunikasi dan interaksi yang nyaman
Bisa dimaklumi bila pasangan pengantin baru belum mengetahui tipe bahasa cinta pasangan. Hal itu disebabkan mereka masih saling mengenal dan baru belajar untuk memahami satu dengan yang lain. Wajar jika belum mengetahui tipe bahasa cinta pasangannya.Â
Seiring berjalannya waktu, mereka saling berinteraksi dan berkomunikasi setiap hari, maka akan semakin membuka jati diri masing-masing. Lapis-lapis kepribadian terbuka satu demi satu, hingga mereka berdua semakin mengerti dan memahami pasangan dengan lebih baik. Interaksi dan komunikasi yang terbangun dengan nyaman, membuat mereka mudah mengerti apa harapan dan keinginan pasangan.
Kedua, dengan mengamati langsung
Orang Jawa punya istilah khas untuk bab ini, yaitu : niteni. Pasangan suami istri, sekian lama berinteraksi dalam kehidupan sehari-hari, tentu saling mengamati dan memperhatikan. Jika sudah lebih dari tiga tahun, apalagi sudah lebih dari lima tahun hidup berumah tangga, merupakan waktu yang cukup untuk melakukan pengamatan. Hal apa yang paling membahagiakan pasangan, hal apa yang paling diharapkan, hal apa yang paling membuat dirinya berbunga-bunga.Â
Aktivitas sehari-hari secara normal dan natural, menjadi obyek untuk diamati secara cermat. Cara pertama dan cara kedua ini merupakan langkah yang bersifat alami dan tidak dibuat-buat. Benar-benar dari hasil interaksi, komunikasi serta pengamatan langsung.
Ketiga, dengan mencoba-coba atau experience
Cata ketiga ini sudah melibatkan sisi 'percobaan'. Suami dan istri bisa dengan sengaja mencoba berbagai tindakan untuk melihat respon pasangan atas tindakan tersebut. Apakah ada perbedaan yang signifikan antara satu tindakan dengan tindakan yang lainnya, apakah ada tindakan yang tampak direspon secara paling istimewa. Tindakan pertama misalnya menggelontori dengan banyak kata-kata mesra dan kalimat pujian selama masa tertentu, dan dievaluasi responnya.
Tindakan kedua, dengan selalu menemani dan membersamai. Tindakan ketiga, dengan banyak memberikan bantuan dan pelayanan. Tindakan keempat dengan memperbanyak hadiah. Tindakan kelima dengan memperbanyak sentuhan fisik yang lembut. Lihatlah respon pasangan atas berbagai tindakan tersebut.
Keempat, dengan bertanya kepada pasangan
Cara to the point dan tidak berbelit-belit adalah dengan langsung bertanya kepada pasangan. Mislnya suami bertanya kepada istri, "Dek, apa tipe bahasa cinta kamu?" Atau istri bertanya kepada suami, "Bang, tipe bahasa cinta kamu yang mana?" Pertanyaan ini hanya bisa dijawab oleh suami atau istri yang sudah mengetahui konsep tentang lima bahasa cinta.Â
Jika belum mengetahui konsepnya, tentu tidak akan bisa menjawab pertanyaan to the point tersebut. Apabila suami atau istri belum mengerti konsep bahasa cinta, harus diajak membaca teorinya atau bahkan ikut pelatihannya, sehingga bisa mengerti maksudnya dan bisa memberikan jawaban yang tepat.
Kelima, dengan membuka diri di hadapan pasangan
Cara kelima juga termasuk to the point dan tidak berbelit-belit. Tidak perlu menunggu pasangan bertanya, namun langsung membuka diri dihadapan pasangan. Misalnya sang istri menyatakan, "Bang, aku adalah perempuan dengan tipe bahasa cinta sentuhan fisik. Aku sangat senang dengan semua bentuk sentuhan penuh cinta darimu".Â
Atau, suami menyatakan, "Dek, aku adalah lelaki dengan tipe bahasa cinta waktu berkesan. Aku sangat senang kalau engkau selalu menemani kegiatanku". Ini membuat pasangan tidak perlu lagi bertanya-tanya, karena sudah dibuka langsung di hadapannya.
Dua cara yang pertama adalah yang paling alami. Dua cara yang terakhir adalah yang paling to the point tanpa basa basi. Cara ketiga merupakan cara yang melibatkan sisi seni untuk mengerti dan memahami.Â
Cara manapun yang anda tempuh untuk mengetahui tipe bahasa cinta pasangan tidak menjadi masalah. Karena ujung yang diharapkan adalah, baik suami maupun istri mengetahui tipe bahasa cinta diri dan pasangannya. Yang menjadi masalah adalah apabila anda dan pasangan sama-sama saling tidak peduli, saling tidak mengerti, saling tidak memahami. Ditambah lagi tidak ada usaha untuk lebih mengerti dan lebih memahami. Inilah yang akan membuat tumpukan masalah.
Selamat menyelami tipe bahasa cinta pasangan. Semakin tepat anda mengerti tipe bahasa cinta pasangan, akan semakin efektif dalam mengekspresikan cinta kepada dirinya. Dengan demikian, akan semakin tepat pula dalam membahagiakan pasangan. Ingat, apabila anda berhasil membahagiakan pasangan, ia akan bersedia memberikan apapun yang anda minta. Bahkan lebih dari apa yang anda minta. Percayalah.
Bahan Bacaan
Cahyadi Takariawan, Wonderful Love, Era Adicitra Intermedia, Solo, 2018
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H