Kedua, Muncul Konflik
Pada contoh kasus di atas, berpeluang muncul konflik yang berkelanjutan dalam kehidupan pernikahan mereka, selama mereka tidak segera mengerti bahasa cinta pasangan. Istri menuduh suami tidak mencintainya, sementara suami menuduh sang istri tidak bersyukur atas semua yang telah ia berikan selama ini. Maka muncullah pertengkaran, dari sepasang kekasih yang saling mencinta lahir dan batin. Tidak PIL atau WIL dalam kehidupan mereka, tidak ada persoalan ekonomi pada keluarga mereka, yang terjadi adalah konflik karena tidak mengetahui bahasa cinta pasangan.
Konflik ini akan selesai apabila suami segera mengetahui tipe bahasa cinta pasangan istri, dan demikian pula istri mengetahui bahasa cinta suami. Jika suami mengetahui bahwa bahasa cinta sang istri adalah kata-kata apresiasi, maka ia harus mulai belajar untuk mengekspresikan cinta lewat kata-kata. Tidak cukup diajak jalan-jalan ke Paris, sementara di sana sang suami diam saja. Ini bahkan menyakitkan hati bagi sang istri yang bahasa cintanya kata-kata apresiasi.
Ketiga, Menyakitkan Hati
Baik suami maupun istri akan sakit hati, sebagaimana pada contoh di atas. Istri sakit hati karena merasa tidak dicintai oleh suami, Sementara suami sakit hati karena merasa sudah mengeluarkan sangat banyak resources untuk memanjakan sang istri, namun tetap dituduh tidak mencintai istri. Keduanya berpotensi sakit hati, disebabkan masing-masing dari mereka saling tidak mengetahui bahasa cinta pasangan.
"Ia menganggap saya perempuan matre, yang gila harta. Maka ia belikan rumah mewah, mobil dan perhiasan serba mahal. Aku lebih butuh perhatian dan kasih sayang dibandingkan semua kemewahan tersebut", ujar sang istri.
"Ia istri yang tidak bersyukur. Cobalah bandingkan kondisinya dengan saudara-saudara perempuannya. Hanya dia yang rumahnya mewah, hanya dia yang memiliki mobil, dan sering jalan-jalan ke luar negeri. Itu semua adalah bentuk perhatian saya dan bukti cinta saya kepada dirinya. Masa' iya saya dituduh tidak mencintainya. itu kan mengada-ada dan membesar-besarkan masalah yang sebenarnya tidak ada", ujar sang suami.
Keduanya merasa sakit hati karena mendapatkan perlakuan yang tidak sesuai harapan. Nah, itu hanyalah sebagian kondisi yang terjadi apabila seseorang tidak mengetahui bahasa cinta pasangan. Oleh karena itu, penting bagi suami dan istri untuk mengetahui bahasa cinta pasangannya, agar bisa efektif dalam mengekspresikan cinta, sekaligus benar-benar bisa membahagiakan pasangan.
Untuk itu, anda harus mengetahui dengan tepat, apa bahasa cinta pasangan anda. Apabila anda sudah mengetahui bahasa cinta pasangan, maka anda bisa mengekspresikan cinta secara efektif sesuai tipe yang dimiliki pasangan. Anda juga akan bisa terhindar dari konflik serta terhindar dari perasaan sakit hati. Dan apabila anda mampu mengekpresikan cinta sesuai tipe bahasa cinta pasangan anda, maka ia akan merasa menjadi orang paling berbahagia di muka bumi ini.
Bahan Bacaan:
Cahyadi Takariawan, Wonderful Love, Era Adicitra Intermedia, Solo, 2018