Mempertajam daya ingat
Rajin melakukan hubungan seks dengan pasangan bisa meningkatkan daya ingat, terutama pada perempuan. Peneliti di Universitas McGill di Kanada menemukan perempuan yang rajin melakukan hubungan seks memiliki kemampuan mengingat kata-kata yang lebih baik. Seks menstimulasi perkembangan syaraf dalam otak yang menyangkut kemampuan belajar dan mengingat. Syaraf mengirim pesan kepada sel lain dalam sistem syaraf.
Menambah angka harapan hidup
Penelitian di Universitas Bristol dan Belfast mendapatkan hasil, bahwa risiko kematian pada lelaki dapat dikurangi dengan rutin melakukan hubungan seksual. Penelitian ini melacak sekitar 1000 lelaki berumur 45 hingga 59 tahun selama 10 tahun. Ditemukan, lelaki yang rajin berhubungan seks memiliki umur yang lebih panjang daripada mereka yang tidak rajin melakukannya. Hal ini menandakan angka harapan hidup mereka yang rutim melakukan hubungan seks bertambah.
Menguatkan rasa percaya diriÂ
Rutin melakukan hubungan seks juga dapat mendorong kesehatan mental dan jiwa. Menurut studi di Universitas Cornell, New York, orang yang sering melakukan hubungan seks dilaporkan memiliki rasa percaya diri yang lebih tinggi dibanding mereka yang tidak rajin melakukannya.
Ternyata teramat sangat banyak kemanfaatan kesehatan yang bisa didapatkan oleh pasangan suami istri yang rutin melaksanakan hubungan seksual. Sudah selayaknya dirayakan dan dinikmati dengan sepenuh kesyukuran.
Kewajiban Memenuhi Hasrat Seksual Pasangan
Dengan banyaknya kemanfaatan dari aktivitas hubungan seksual, sudah selayaknya bagi suami dan istri untuk saling memenuhi kebutuhan dan hasrat seksual pasangan. Bukan hanya memenuhi kewajiban, namun hendaknya aktivitas seksual bisa dinikmati dan dirayakan oleh suami dan istri. Aktivitas ini yang sangat membedakan antara ikatan pernikahan dengan segala jenis ikatan serta hubungan kemanusiaan yang lainnya. Hanya pernikahan yang membolehkan dan melegalkan hubungan seksual.
Namun ada perbedaan yang sangat signifikan antara sifat seksual laki-laki dan perempuan. Dave Meurer dalam buku "If You Want Breakfast ini Bed, Sleep In Kitchen" menjelaskan perbedaan keduanya.Â
Dave menggambarkan sifat seksual laki-laki sebagai "kilang gas" yang mudah meledak, sementara sifat seksual perempuan cenderung seperti "sekering lambat' yang bereaksi dengan pelan. Laki-laki sangat mudah terbangkitkan gairah seksualnya, hanya karena melihat atau meraba. Sementara perempuan memerlukan perlakuan yang lebih intim untuk bisa membangkitkan gairah seksualnya.