Sesekali waktu carilah kesenangan di luar rumah
"Ada banyak kesenangan di luar rumahmu, sesekali carilah kesenangan.... Itu adalah hak kamu...."
"Kamu berhak bahagia... Jika suami kamu tidak bisa membahagiakan kamu, masih banyak kok kebahagiaan lain di luar rumah kamu..."
"Kalau istri kamu tidak bisa membahagiakan kamu, cari saja kebahagiaan dari perempuan lain di luar rumahmu...."
Nasehat semacam itu sangat jauh dari nilai kebaikan. Suami dan istri semestinya mencari kesenangan dan kebahagiaan bersama pasangan, bukan bersama orang lain yang tidak halal baginya. Memang benar ada banyak orang bisa dengan mudah diajak bersenang-senang, namun itu sama sekali tidak menyelesaikan persoalan yang sedang terjadi dalam keluarga mereka. Justru akan semakin membuat masalah semakin meluas dan melebar, tidak ada batasnya. Kesenangan yang didapatkan dengan cara tidak halal, adalah kesenangan semu yang justru akan menghantarkan keluarga dalam kehancuran.
Ketika suami dikompori untuk mencari kesenangan lain di luar rumah, mungkin dirinya akan termotivasi untuk melampiaskan hasrat yang selama ini terpendam kepada perempuan lain yang tidak halal baginya. Bahkan mungkin akan 'jajan' dengan perempuan penghibur yang bekerja demi bayaran. Demikian pula ketika istri dikompori untuk mencari kesenangan lain di luar rumah, mungkin dia akan termotivasi untuk melakukan selingkuh dengan laki-laki lain sebagai pelampiasan hasratnya. Seakan-akan ini hanya untuk pelampiasan hasrat yang sudah lama tidak tersalurkan kepada pasangan karena sedang ada permasalahan.
Suami atau istri terdorong mencari penyaluran hasrat sesaat tanpa ikatan, karena hanya untuk mencari kesenangan dan pelampiasan. Seakan-akan ini adalah tindakan yang wajar dengan alasan "aku kan berhak bahagia". Padahal tindakan seperti itu jelas menyimpang dan rusak, dampaknya akan semakin memperparah persoalan hidup berumah tangga. Nasehat yang mendorong munculnya tindakan seperti itu jelas sesat, maka jangan dipercaya dan jangan diikuti.
Cari Sahabat yang Tepat
Nah berbagai contoh nasehat dari sahabat yang didapatkan ketika sedang curhat tersebut, benar-benar bisa membawa kepada mudharat. Tidak memberikan manfaat untuk menjaga kebaikan dan keharmonisan keluarga, justru memprovokasi untuk mengambil sikap serta tindakan yang membahayakan. Hal ini semestinya disaring dan difilter dengan cermat oleh suami dan istri yang tengah menghadapi masalah, agar tidak mudah menerima nasehat sesat dan nekat dari sahabat-sahabat yang menjadi tempat curhat.
Pilih sahabat yang salih dan salihah, yang mengajak kepada kebaikan dan menjaga martabat. Jangan memilih sahabat yang mengajak melakukan perbuatan maksiat. Semua nasehat yang mengarahkan kepada perbuatan bejat, adalah nasehat sesat yang tidak boleh digunakan dalam mengambil keputusan. Keluarga adalah pondasi yang sangat berharga dalam kehidupan manusia, maka jangan menjadikannya sebagai bahan permainan dan bahan percobaan. Keluarga harus dijaga dengan segenap cinta, dirawat dengan segenap tenaga, diarahkan dengan segenap daya, agar tetap harmonis, bahagia dan memberikan ketenteraman dalam kehidupan.
Ada sangat banyak konselor, psikolog atau ulama terpercaya tempat curhat yang bermartabat. Yang bisa memberikan nasehat yang tepat dan membimbing suami serta istri menuju kebaikan dunia maupun akhirat. Jangan dengarkan nasehat sesat yang justru akan membawa kepada maksiat dan laknat.