Di awal hidup berumah tangga, anda berdua telah menyatukan visi untuk direalisasikan dalam kehidupan. Sebuah visi besar dalam mengarungi hidup berumah tangga bersama pasangan anda, sebuah harapan dan cita-cita mulia. Anda rela mengakhiri masa lajang yang penuh kebebasan, karena ingin memasuki kehidupan lain yang lebih dewasa dan bertanggung jawab. Visi itu adalah surga; anda ingin meraih kehidupan keluarga yang sakinah mawadah wa rahmah serta penuh berkah, bahagia di dunia hingga di akhirat.
Visi, cita-cita, harapan yang dulu demikian kuat anda tetapkan, hendaknya selalu dijaga di sepanjang perjalanan kehidupan berumah tangga. Visi itulah yang akan menghantarkan keluarga anda menuju sebuah kondisi ideal sebagaimana diharapkan. Maka tetapah menjaga rasa cinta kepada pasangan anda, karena anda hidup berumah tangga bukan semata-mata kejadian tiba-tiba atau hanya karena peristiwa sesaat. Anda bertemu karena visi, anda mengikatkan diri dalam pernikahan suci karena visi.
Sediakan ruang untuk selalu mencintai pasangan anda, ---seseorang yang telah bersama-sama menetapkan visi meraih ridha dan sugaNya. Walaupun anda menemukan banyak kekurangan dalam dirinya, walau kadang anda merasa tidak bahagia bersamanya, ingatlah tujuan menikah bukan hanya untuk bersenang-senang. Ada visi yang membuat anda akan selalu berada dalam kebersamaan dengan pasangan hingga ke surga.
- Karena Dia Telah Memberikan Semuanya untuk Anda
Suami istri adalah pasangan yang sangat unik dan intim. Tidak ada corak hubungan yang sedekat serta seintim suami istri. Maka suami dan istri saling memberikan semua yang dimiliki untuk pasangannya, tanpa ada yang sisa atau disembunyikannya. Sangat banyak hal telah diberikan untuk anda: waktunya, perhatiannya, hartanya, tenaganya, senyumnya, ketulusannya, bahkan tubuhnya. Semua pikiran dan perasaannya adalah tentang anda. Semua telah diberikan untuk anda. Tanpa sisa.
Sejak bangun tidur hingga berangkat tidur lagi, semua yang dia miliki telah didedikasikan untuk membersamai anda. Kadang suami dan istri merasa harus melakukan hal-hal 'bodoh' yang tidak pernah dilakukan sebelum menikah. Seperti menemani suami, menemani istri, sekedar duduk berdua, sekedar menemani makan yang tidak pas menunya, atau tindakan lain semacam itu, demi menyenangkan pasangan, walau dirinya tidak menikmati.
Maka jangan sia-siakan dirinya, karena ia telah rela memberikan semua yang dia punya untuk anda. Sudah sepatutnya anda menghargai dan membalas dengan menyediakan cinta untuknya.
- Karena Sangat Banyak Pengorbanan yang Dia Berikan untuk Anda
Pada saat suami dan istri dilanda konflik berkepanjangan, sering kali mereka merasa hanya dirinya yang berkorban demi pasangan. Istri merasa hanya dirinya yang berkorban, sedangkan suaminya tidak pernah menghargai pengorbanannya. Suami pun merasa hanya dirinya yang berkorban, sedangkan sang istri tidak pernah menghargai perngorbanan yang diberikan. Masing-masing merasa terzalimi oleh pasangan, karena terlalu banyak berkorban.
Jangan mengira hanya anda yang berkorban untuk pasangan, ketahuilah pasangan anda pun sangat banyak pengorbanan yang dia berikan untuk anda. Jika anda mau jujur, tentu anda bisa menyebutkan berbagai hal yang anda harapkan dari pasangan namun tidak menjadi kenyataan. Ada sangat banyak hal yang membuat anda kecewa karena ada harapan tidak bisa terwujudkan. Namun hal serupa juga terjadi pada pasangan anda. Jika ia mau jujur, tentu sangat banyak hal yang menjadi harapannya namun tidak bisa ia dapatkan dari anda. Â Inilah yang disebut sebagai pengorbanan.
Dalam hidup berumah tangga, kedua belah pihak selalu memiliki kontribusi pengorbanan untuk keutuhan keluarga. Suami dan istri memiliki usaha pengorbanan pada sisi masing-masing, yang kadang-kadang tidak diketahui oleh pasangannya. Maka jangan abaikan dan jangan sia-siakan pengorbanan yang telah diberikan untuk anda. Sediakan selalu ruang untuk mencintai pasangan anda, disebabkan sedemikian banyak pengorbanan yang diberikan kepada anda.
- Karena Sangat Banyak Kebaikan yang Diberikannya untuk Anda
Jika anda sering merasa kecewa dan lelah menghadapi pasangan, bisa jadi selama ini anda terlalu fokus melihat sisi-sisi kekurangan dan kelemahannya. Padahal sangat banyak kebaikan yang dilakukannya di sepanjang hidup berumah tangga. Jika anda menghitung dan mencatat detail kebaikan pasangan, tentu akan memenuhi lembar demi lembar buku catatan harian. Jangan abaikan kebaikan yang telah diberikan dan dilakukan untuk anda selama ini.
Hal-hal yang sudah rutin dilakukan pasangan, sering kali dianggap sebagai hal yang biasa saja, bukan sebuah kebaikan. Saat pasangan melakukan hal yang menjadi kewajiban atau perannya, dianggap sebagai menunaikan kewajiban, maka tidak dihitung sebagai kebaikan. Padahal, hal-hal rutin dalam hidup sehari-hari, adalah kebaikan. Menunaikan kewajiban adalah kebaikan. Namun sering kali luput dari perhatian dan catatan kita. Jika anda selalu mencatat atau mengingatnya, akan tampak betapa banyak kebaikan pasangan anda.