Kisah di atas adalah pelajaran dan peringatan bagi orang tua, agar memperhatikan anak-anak dengan sepenuh cinta. Anak adalah amanah yang Allah titipkan untuk kita didik dan kita bersamai perkembangannya. Anak memiliki hak untuk kita perhatikan dan kita arahkan hingga mencapai usia dewasa.
Sesibuk apapun orang tua, hendaknya selalu seimbang dalam kehidupan keseharian. Urusan karier dan keluarga. Urusan di luar rumah dan di dalam rumah. Urusan dunia dengan akhirat. Semua harus mendapat porsi yang seimbang. Jangan ada yang menjadi korban.
Apalagi untuk urusan anak-anak. Bukankah mereka aset keluarga yang paling berharga? Mereka adalah penerus dan pewaris orang tuanya. Jangan sampai disia-siakan. Mereka harus dijaga dengan sepenuh kesadaran dan perhatian.
Jangan terlambat menyayangi anak anda. Jangan terlambat menyadari betapa besar kebutuhan kasih sayang anak dari orang tuanya.
*) Berbasis kisah nyata. Shanti, Rizal, Tuti, hanya nama samaran.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H