Tuti segera mengambil Rizal. Shanti pun berangkat bekerja. Pagi ini Rizal mandi dan diurus mbak Tuti seperti hari-hari sebelumnya. Namun mbak Tuti merasa, badan Rizal panas saat dimandikan. Ia berpikir, mungkin karena kurang enak badan, maka Rizal merengek-rengek manja pagi ini.
Selasa.
Mbak Tuti melaporkan ke Shanti bahwa badan Rizal panas sejak kemaren. Shanti meminta mbak Tuti agar usai mengantar Rizal sekolah nanti, ia membeli obat turun panas di apotek.
Saat bangun tidur pagi ini, Rizal kembali merengek meminta dimandikan ibunya. Shanti merasa sedih, namun tidak bisa berbuat apa-apa, karena harus segera berangkat kerja, Rizal tidak bisa bangun pagi, padahal Shanti harus berangkat awal untuk menghindari kemacetan jalan raya.
“Rizal sayang, ibu harus segera berangkat kerja sekarang..... Besok hari Sabtu ibu bisa memandikan kamu. Sekarang kamu mandi sama mbak Tuti lagi ya.....”, jawab Shanti.
Rizal pun kembali diurus mbak Tuti pagi ini. Usai mengantar sekolah, mbak Tuti pergi ke apotek membeli obat penurun panas untuk Rizal. Sepulang sekolah, Rizal mulai diberi obat penurun panas.
Rabu.
Bangun tidur pagi ini Rizal merengek dan menangis meminta dimandikan ibunya. Badannya masih panas.
“Rizal sayang, ibu sudah bilang dari kemaren kan... Ibu harus berangkat kerja sekarang.... Besok hari Sabtu ibu kan libur, jadi bisa memandikan kamu... Sekarang kamu mandi sama mbak Tuti ya....”, jawab Shanti.
Rizal merasa kecewa karena sang ibu tak ada waktu untuknya. Sekedar memandikannya.
Kamis.