Sedangkan kompetensi teknis Retaga ditunjukkan dengan kesediaan mereka untuk mengikuti dan melakukan hal-hal berikut:
- Bersedia mengikuti Pelatihan dan PembekalanÂ
Apapan latar belakang pendidikan anda, sepanjang memenuhi kualifikasi minimal sebagai Retaga, maka anda bisa dilatih dan dibekali serta disiapkan untuk menjalankan tugas konseling dan pendampingan. Sudah banyak lembaga yang melaksanakan pelatihan dan pembekalan untuk mencetak relawan ketahanan keluarga, tinggal kesediaan anda untuk mengikutinya. Hal ini karena untuk menjadi Retaga memerlukan ilmu, pengetahuan, wawasan, keterampilan dan pengalaman.
- Bersedia melakukan pembelajaran mandiri
Tidak cukup mengikuti pelatihan dan pembekalan yang bersifat insidental. Setiap relawan harus bersedia pula untuk melakukan pembelajara mandiri, dengan membaca buku, atau datang dan bertanya kepada para konselor profesional, para psikolog, psikiater atau para akademisi di bidang konseling. Jangan merasa puas dan sudah mengerti, karena ada sangat banyak pengetahuah yang perlu dikuasai untuk sukses menjalankan tugas sebagai Retaga.
- Bersedia mendapatkan supervisi dan evaluasi
Sebagai relawan atau pekerja sosial, Retaga harus bersedia disupervisi dan dievaluasi, baik oleh lembaga maupun oleh para tokoh yang berkompeten di bidangnya. Retaga mendapatkan supervisi dari para konselor profesional, konselor senior, psikolog, psikiater, para akademisi, termasuk tokoh agama, agar dalam melaksanakan tugasnya selalu on the track.
- Bersedia berperan sebagai Retaga di tengah masyarakat
Jika anda bersedia untuk berperan sebagai Retaga yang membantu penyelesaian masalah keluarga di tengah kehidupan masyarakat, maka anda memenuhi kualifikasi . Ini memerlukan pengorbanan waktu, tenaga, pikiran dan bahkan harta, karena bercorak relawan murni yang tidak terkait dengan fee atau gaji. Maka kesediaan ini bercorak panggilan hati nurani.
Demikianlah beberapa kompetensi dari Relawan Ketahanan Keluarga atau Retaga. Selamat menjalankan peran sebagai relawan, semoga memberikan hasil yang optimal untuk penguatan ketahanan keluarga Indonesia.
Bahan Bacaan:
Cahyadi Takariawan, Sekolah Konseling Keluarga, RKI Publishing, Yogyakarta, 2016
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H