Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Ke Puncak Panguk Bersama Pasangan

15 Agustus 2016   16:19 Diperbarui: 5 September 2016   12:49 89
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Teknologi komunikasi android, blackberry ---dan yang semacam itu--- telah merubah perilaku masyarakat secara sangat luas. Ada banyak hal yang berubah, dan pelan tapi pasti semua bergerak menyesuaikan diri dengan perubahan itu. Sedemikian natural dan alamiah, hingga kita tidak menyadari bahwa tengah terjadi perubahan besar-besaran pada diri kita, lingkungan dan masyarakat kita. Contoh sederhana dan sangat nyata adalah maraknya wisata-wisata pemandangan alam, yang sangat indah dinikmati menggunakan kamera smartphone.

Jaman dulu untuk mengabadikan kenangan dan momentum indah perlu keseriusan tersendiri. Harus menggunakan kamera, harus mencetak hasil pemotretan, dimasukkan ke dalam album, dan disimpan di rak dalam ruang keluarga atau ruang tamu. Kini, kamera berkualitas sangat bagus sudah terpadang di berbagai merk smartphone. Untuk mengabadikan sebuah gambar tidak memerlukan keseriusan. Bahkan sambil bermain dan bercanda, semua bisa terekam dengan mudahnya. Tidak perlu dicetak, kecuali yang sangat istimewa untuk dipajang. Yang lain, sekedar disimpan di smartphone dan di-share melalui sosial media, maupun di-share melalui fitur komunikasi seperti WhatsApp, Line dan lain sebagainya.

panguk3-57b186019b9373431dc70dd6.jpg
panguk3-57b186019b9373431dc70dd6.jpg
Salah satu panorama indah yang bisa dinikmati bersama pasangan adalah Puncak Panguk, atau disebut juga sebagai Bukit Panguk. Puncak ini ini terletak di wilayah dusun Kediwung, desa Mangunan, kecamatan Dlingo, kabupaten Bantul, Daerah Istimewa Yogyakarta. Tidak jauh dari Taman Wisata Buah Mangunan. Sebagaimana namanya, Puncak atau Bukit, lokasi wisata ini memang berada pada puncak bebukitan. Dari puncak ini kita memandang alam yang sangat luas, dengan jurang yang sangat dalam. Di seberang jurang bisa kita saksikan bebukitan yang menghijau. Pada pagi hari, akan muncul kabut yang menambah eksotis suasana pemandangan. Saat dibadikan dengan kamera, seakan kita berada di atas awan yang tinggi.

panguk7-57b186e57293731612425e34.jpg
panguk7-57b186e57293731612425e34.jpg
Pengelolaan oleh masyarakat lokal masih sangat sederhana. Tempat parkir, musholla, toilet dan warung ala kadarnya. Karena yang dutawarkan adalah menikmati panorama alam, maka di beberapa titik dibuat semacam panggung dari kayu yang menghadap ke jurang. Di panggung inilah kita mengabadikan keindahan alam melalui kamera. Banyak pengunjung melakukan selfie dan wefie di panggung-panggung ini. Di hari libur tempat ini dipadati pengunjung yang sebagian besarnya adalah anak-anak muda. Medsos telah membuat destinasi Bukit panguk ini cepat dikenal luas oleh para netizen.

panguk8-57b187489b9373481dc70dda.jpg
panguk8-57b187489b9373481dc70dda.jpg
Pengelolaan oleh masyarakat setempat membuat suasananya sangat bersahaja dan bersahabat. Sejak memasuki area, saya sudah disambut dengan senyum dan sapaan ramah warga masyarakat yang halaman rumahnya dilewati kendaraan menuju lokasi. Mereka sangat ramah dengan pengunjung dan masih sangat ori kebudayaannya. Terbiasa menyapa tamu dan berlaku sopan terhadap orang-orang yang datang, sebagaimana tradisi masyarakat pedesaan pada umumnya.

Usai mengellilingi area, saya dan istri menikmati kelapa muda segar dan camilan berupa tempe mendoan serta bakwan. Para penjual makanan juga sangat ramah dan bersahaja menyapa tamu-tamu mereka. Diperlakukan seperti saudara atau seperti tamu yang dihormati. Harga makanan dan minuman pun murah meriah. Mungkin karena masih sangat baru area ini. Puas menikmati santapan, kami segera menuju tempat parkir kendaraan. Petugas parkir ternyata tidak memiliki tarip, “Seikhlasnya saja mas”, kata mereka dengan ramah.

panguk4-57b187eabd22bdf233de1c32.jpg
panguk4-57b187eabd22bdf233de1c32.jpg
Perubahan perilaku masyarakat sangat tampak dalam contoh destinasi wisata seperti ini. Tempat-tempat yang sejak jaman dulu kala sudah ada, kini disulap menjadi destinasi wisata. Medsos telah membuat efek viral sehingga para netizen rela mengunjungi tempat yang jauh dan “mblusuk”, karena ingin mendapatkan keindahan panorama alam yang sangat mempesona. Apalagi dalam kamera. Sebagian orang mengatakan, lebih indah foro yang beredar di instagram daripada realitas aslinya. Namun demikian, jika tujuan kita adalah refreshing sembari menikmati keindahan alam ciptaan Allah Yang Maha Kuasa, maka tujuan itu sudah bisa tercapai dengan mengunjungi destinasi seperti ini.

Jika ingin menciptakan dan mengabadikan romantisme bersama pasangan tercinta, destinasi seperti ini adalah salah satu alternatifnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun