Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Hasil Puasa adalah Kebahagiaan Keluarga

1 Juli 2016   16:32 Diperbarui: 1 Juli 2016   18:03 394
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi: www.soniazone.wordpress.com

Dan barangsiapa yang bertaqwa kepada Allah, niscaya Dia akan menghapus kesalahan-kesalahannya dan akan melipatgandakan pahala baginya” (QS. Ath-Thalaq: 2 – 5).

Dari rangkaian ayat-ayat di atas, tampak betapa banyak karunia Allah bagi orang-orang yang bertaqwa.

  • Jalan Keluar dari Setiap Persoalan

Sangat banyak keluarga yang terlilit berbagai persoalan pelik hingga mereka tidak bisa keluar dan menyelesaikan persoalan itu dengan baik. Hal ini tampak dari banyaknya pasangan suami istri yang memilih perceraian sebagai penyelesaian masalah yang cepat, instan, praktis dan pragmatis. DI Indonesia, rata-rata perceraian di angka 350.000 kejadian setiap tahunnya.

Yang harus dievaluasi pertama kali adalah kualitas taqwa mereka. Apakah suami, istri dan anak-anak sudah menjadi orang bertaqwa? Apakah keluarga mereka sudah menjadi keluarga taqwa? Sebab jika mereka adalah orang-orang bertaqwa, akan diberikan jalan keluar dari setiap persoalan yang mereka hadapi. Konflik, pertengkaran, persoalan kerumahtanggaan, semua akan bisa diatasi dengan mudah karena Allah berikan jalan keluar.

  • Kemudahan dalam Setiap Urusan

Ada sangat banyak urusan dalam kehidupan kita. Dalam kehidupan keluarga, ada urusan domestik, pengasuhan dan pendidikan anak, pengelolaan keuangan, pemenuhan kebutuhan hidup, pemenuhan sarana dan fasilitas kehidupan, seperti rumah, alat transportasi, alat komunikasi dan lain sebagainya. Semua urusan orang bertaqwa, dijanjikan oleh Allah untuk mendapatkan kemudahan. Mereka terjauhkan dari kesulitan dalam mengelola berbagai urusan dalam kehidupan.

Jika ada keluarga yang senantiasa merasakan kesempitan, kesulitan, keberatan dalam melakukan berbagai urusan, yang harus dievaluasi adalah kualitas taqwa mereka. Jika mereka bertaqwa kepada Allah, niscaya Allah berikan kemudahan dalam setiap urusan kebaikan mereka. Tidak ada hal sulit selama mereka bertaqwa kepada Allah. Semua urusan kebaikan menjadi mudah dilaksanakan.

Bahkan Allah menjanjikan akan memberikan rejeki dari arah yang tidak disangka-sangka. Ini menandakan, keluarga akan memiliki jaminan kehidupan yang mencukupi, karena ketaqwaan mereka. Sangat banyak fenomena dalam kehidupan kita, betapa Allah berikan kemudahan dan kelancaran dalam mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Sangat banyak cara Allah untuk memberikan rejeki bagi hamba-hambaNya, dengan cara dan dari arah yang tidak bisa kita duga.

Jika keluarga mendapatkan jaminan kecukupan dalam rejeki, tentu sudah tidak perlu ada lagi yang dikhawatirkan. Inilah keutamaan orang-orang yang bertaqwa dengan sebenar-benar taqwa. Tidak akan kesulitan dalam mendapatkan rejeki halal dan berkah karena diberikan kemudahan oleh Allah. Rejeki datang menghampiri orang-orang bertaqwa.

Betapa bahagia orang-orang yang mendapatkan jaminan jalan keluar dari setiap persoalan, kemudahan dalam setiap urusan serta kemudahan dalam rejeki. Keluarga akan berada dalam suasana yang nyaman dan bahagia. Mereka bisa kokoh dan memiliki kondisi yang harmonis karena mudah keluar dari permasalahan, urusannya serba lancar, dan rejekinya dimudahkan.

Dengan demikian, usai Ramadhan nanti, jika kualitas taqwa berhasil kita dapatkan dan kita tingkatkan, niscaya akan meningkat pula keharmonisan dan kebahagiaan dalam keluarga. Suami dan istri akan bertambah rukun, kompak, dan mesra. Itu semua menandakan hasil puasa berupa meningkatnya kualitas taqwa berhasil didapatkan. Puasa benar-benar menghasilkan taqwa, bukan semata-mata lapar dan dahaga. Inilah salah satun tolok ukur dan alat evaluasi keberhasilan Ramadhan.

Namun jika usai Ramadhan justru pecah perang besar dalam keluarga, muncul konflik yang memanas dan tak mampu diredam, muncul banyak persoalan dan tak mampu diselesaikan, ini menandakan tidak ada kualitas taqwa yang didapatkan. Puasa tidak membawa peningkatan taqwa, justru meningkatkan amarah dan sikap permusuhan antar anggota keluarga. Ini harus melakukan evaluasi atas puasa dan rangkaian ibadah lainnya di bulan Ramadhan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun