Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Miliki Family Time, Jangan Asyik Sendiri-sendiri!

16 Maret 2016   07:03 Diperbarui: 16 Maret 2016   11:23 1166
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Aturan Family Time

Ketika sudah memiliki waktu bersama anggota keluarga, hendaknya benar-benar dimanfaatkan untuk family time. Dioptimalkan untuk membangun kebersamaan bersama seluruh anggota keluarga. Oleh karena itu, ada beberapa “aturan” yang harus dipenuhi, agar tujuan family time ini tercapai.

  1. Luangkan Waktu Bersama
    Hal pertama yang harus dilakukan oleh semua anggota keluarga adalah, luangkan waktu bersama. Di tengah kesibukan kerja orang tua, pada saat anak-anak tengah libur sekolah dan kuliah, pilih waktu luang yang bisa menyatukan semua anggota keluarga. Jika sangat sulit untuk memiliki keluangan waktu yang sama, harus ada yang rela berkorban izin kerja atau izin dari kegiatan, demi bisa bersama-sama dengan keluarga. Jadi memang harus meluangkan waktu, bukan menunggu waktu luang.
  2. Jauhkan Gadget
    Pada saat sudah memiliki waktu bersama, berkumpullah bersama seluruh anggota keluarga. Aturan yang sangat penting untuk menciptakan family time adalah jauhkan gadget dari semua anggota keluarga. Gadget telah merenggut perhatian yang membuat orang tua dan anak-anak memilih asyik sendiri-sendiri. Gadget telah membuat semua bersifat egois dan individualis. Tidak peduli dengan orang lain, cenderung asyik dengan dunia masing-masing yang diciptakan oleh berbagai fitur ajaib dalam gadget. Ini yang membuat tidak tercapainya tujuan family time, membuat tidak ada kebersamaan walaupun secara fisik mereka berada dalam satu tempat yang sama.
  3. Putuskan Komunikasi dengan Pihak Luar
    Aturan ketiga adalah putuskan komunikasi dengan pihak luar. Ketika sudah menyepakati family time, fokuskan untuk berkegiatan bersama keluarga. Matikan handphone dan smartphone untuk waktu tertentu. Dengan cara ini, semua anggota keluarga fokus berkegiatan, bermain, berbicara, bercanda secara bersama. Tidak terganggu oleh banyaknya lalu lintas panggilan telepon yang kadang memakan waktu lama. Panggilan telepon, menjawab pesan di whatsApp, membalas SMS, melihat email dan lain-lain, bisa merusak suasana family time.
  4. Lakukan Aktivitas Bersama
    Optimalkan kesempatan bersama keluarga ketika sudah bisa meluangkan waktu bersama. Jangan sia-siakan situasi emas dan mahal ini. Segera lakukan aktivitas bersama, baik yang sudah dirancang masak-masak sebelumnya, ataupun aktivitas spontan yang tercipta setelah berada di lokasi kegiatan. Pilih aktivitas yang bisa dilakukan oleh seluruh anggota keluarga, sehingga semua ikut terlibat di dalamnya. Jangan ada anggota keluarga yang ngambek dan memilih duduk sendirian, tanpa mau terlibat dalam kegiatan bersama anggota keluarga yang lain. Semua harus terlibat.
  5. Ciptakan Keasyikan
    Salah satu yang membuat semua anggota keluarga bisa terlibat adalah terciptanya suasana keasyikan. Tertawa bersama, bercanda dengan leluasa, mengekspresikan keceriaan dengan tanpa beban, menjadi kunci keberhasilan kegiatan family time. Jika suasana terbangun dengan asyik, maka akan membuat semua anggota keluarga senang terlibat dengan sukarela. Namun jika pilihan kegiatannya menegangkan, menakutkan atau membuat ngeri, maka tidak semua bisa menikmati situasinya. Hal ini menyebabkan tidak semua anggota keluarga bisa terlibat.
  6. Jauhi Pertengkaran dan Konflik
    Pada saat telah berkumpul bersama keluarga, jauhi hal-hal kecil yang bisa merusak kehangatan dan keceriaannya. Misalnya soal makan siang di mana, kegiatan permainannya apa, pilihan tempat rekreasinya di mana, maupun kejadian kecil saat dalam perjalanan maupun sesampai di lokasi kegiatan, jangan membiarkannya menjadi pemicu keributan dan pertengkaran. Kadang suasana family time rusak hanya karena hal-hal kecil yang sangat tidak esensial. Sejak dalam perjalanan di kendaraan sudah muncul keributan, akhirnya terbawa hingga lokasi kegiatan. Ada anak yang ngambek karena marah atau tersinggung, jadinya rusaklah suasana kebersamaan.

Demikianlah enam aturan dalam membangun family time bersama seluruh anggota keluarga. Berapa lama durasi family time tergantung situasi dan kondisi. Ada family time yang sifatnya harian, ada family time yang sifatnya insidental. Family time yang bersifat harian harus sengaja diciptakan agar selalu ada waktu bersama walau hanya sebentar saja. Family time yang insidental bisa ditepatkan dengan momentum liburan bersama, atau momentum istimewa lainnya yang sengaja diciptakan untuk membangun kebersamaan dalam keluarga.

Semoga keluarga kita semua selalu hepi, dan memiliki kelentingan (resiliensi) yang memadai, karena telah terbiasa mengalokasikan family time.

Eh, kok ada istilah kelentingan atau resiliensi di bagian akhir tulisan ini, maksudnya apa ya? Tunggu penjelasan dalam tulisan berikutnya. 

Insyaallah... :)

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun