Mohon tunggu...
Cahyadi Takariawan
Cahyadi Takariawan Mohon Tunggu... Konsultan - Penulis Buku, Konsultan Pernikahan dan Keluarga, Trainer

Penulis Buku Serial "Wonderful Family", Peraih Penghargaan "Kompasianer Favorit 2014"; Peraih Pin Emas Pegiat Ketahanan Keluarga 2019" dari Gubernur DIY Sri Sultan HB X, Konsultan Keluarga di Jogja Family Center" (JFC). Instagram @cahyadi_takariawan. Fanspage : https://www.facebook.com/cahyadi.takariawan/

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Kesetiaan yang Tak Pernah Diketahui Pasangan

28 Februari 2016   19:15 Diperbarui: 28 Februari 2016   19:29 2441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Namun di rumah ia tidak bisa bercerita tentang aneka godaan yang dihadapi dan dialami kepada istrinya. Khawatir sang istri justru salah paham. Yang membuatnya sedih, perjuangan heroiknya untuk melawan godaan ini menjadi tidak memiliki nilai di hadapan sang istri. Ia tidak diperlakukan secara istimewa oleh istri padahal ia merasa sudah berjuang dan berkorban demi sang istri. Ia merasa tidak diapresiasi. Sang istri bersikap biasa saja dan tidak mengapresiasi usaha dan perjuangannya. Karena memang ia tidak tahu dan tidak mengerti kejadian ini.

Seandainya pun istri mengerti, belum tentu akan mengapresiasi. Bisa jadi justru ia dituduh dan dicurigai oleh sang istri sebagai lelaki genit. Bisa jadi istrinya justru terbakar cemburu dan melakukan tindakan yang merugikan karier Budi di perusahaan. Atau bisa jadi tindakan Budi dianggap sebagai sesuatu hal yang biasa, wajar, dan sudah menjadi kewajibannya sebagai suami. Tidak ada yang istimewa sama sekali. Padahal perjuangan hati Budi melawan godaan dia rasakan sangat besar dan luar biasa dahsyatnya.

Perjuangan Kesetiaan Seorang Istri

Sari adalah seorang istri tipe ibu rumah tangga yang terlalu sering ditinggal pergi suami untuk urusan dinas. Sari kerap merasa kesepian. Ia di rumah sendirian mengurus anak dan semua keperluan rumah tangga. Capek, lelah, jenuh, dan jablay. Itu yang sering dirasakannya.

Di tengah kesepiannya, datanglah seseorang dari masa lalunya. Seseorang yang pernah menempati posisi istimewa di hatinya semasa sekolah SMA dulu. Mantan pacar Sari ketika SMA yang sudah beranak beristri itu kini rajin menyapanya melalui fesbuk dan whatsapp. Awalnya sekedar say hallo, lama-lama mulai mengobrol masalah pribadi. Makin lama makin asyik dan intens. Tidak terasa kekosongan hati Sari mulai ada yang mengisi.

Hati Sari yang kering dan gersang karena kurang mendapat kasih sayang dari suami, seperti mendapat siraman air sejuk yang menghidupkan tanaman layu. Hati Sari mulai berbunga-bunga. Namun ia segera sadar, bahwa ini godaan. Ia tidak boleh menikmatinya. Sekuat tenaga ia berjuang melawan godaan yang sangat halus itu. Sesungguhnyalah godaan itu datang di saat yang tepat. Di saat ia tengah memerlukan sapaan lembut penuh kasih yang sudah lama hilang dari dalam dirinya. Suami Sari terlalu asyik dan sibuk dengan bisnisnya. Memang secara materi tidak ada yang kurang, namun justru kasih sayang yang tidak didapatkan dari suami.

Diam-diam, ia merasa mendapatkan kembali kasih sayang yang hilang itu dari sang mantan. Namun Sari segera tersadar. Ia tidak ingin mengkhianati suaminya. Ia ingin menjadi istri salihah yang setia. Maka segera ia menghindar dan menjauh dari mantan yang rajin menggodanya. Susah payah, sangat berat usahanya, namun akhirnya berhasil juga. Ia berjuang sekuat tenaga menepis godaan dan ajakan mantan. Kini lelaki itu tak lagi menggodanya.

Ia merasa sudah "berkurban" dengan tidak selingkuh. Ia merasa sudah berjuang melawan godaan. Ia sudah "merelakan" kesempatan itu lewat. Dan ia berhasil menyelamatkan dirinya dari godaan tersebut. Namun di rumah ia tidak bisa bercerita tentang godaan yang dialami kepada suaminya. Khawatir sang suami justru salah paham. Yang membuatnya sedih, perjuangan heroiknya untuk melawan godaan ini menjadi tidak memiliki nilai di hadapan sang suami. Ia tidak diperlakukan secara istimewa oleh suami padahal ia merasa sudah berjuang dan berkorban demi suami. Ia merasa tidak diapresiasi.

Sang suami bersikap biasa saja dan tidak mengapresiasi usaha dan perjuangannya. Karena memang suami tidak tahu dan tidak mengerti kejadian ini. Seandainya pun suami Sari mengerti, belum tentu akan mengapresiasi. Bisa jadi justru ia dituduh dan dicurigai oleh sang suami sebagai perempuan genit yang senang menggoda lelaki. Bisa jadi suaminya justru terbakar cemburu dan melakukan tindakan yang tidak diinginkan. Atau bisa jadi tindakan Sari dianggap sebagai sesuatu hal yang biasa, wajar, dan sudah menjadi kewajibannya sebagai istri. Tidak ada yang istimewa sama sekali. Padahal perjuangan hati Sari melawan godaan dia rasakan sangat besar dan luar biasa dahsyatnya.

Itulah contoh kesetiaan yang tidak diketahui pasangan. Masih ada sangat banyak contoh kebaikan yang tidak pernah diketahui oleh pasangannya, sampai mati. Karena memang kadang ada kondisi yang tidak memungkinkan untuk menceritakan secara terbuka semua hal kepada pasangan. Lebih baik tidak diceritakan agar tidak menimbulkan salah paham.

Maka hendaknya pasangan suami istri saling bisa memahami dan memberikan yang terbaik untuk pasangan. Berikan ruang permaafan dan penerimaan yang luas terhadap pasangan, karena sesungguhnya ada sangat banyak kebaikannya yang tidak kita ketahui karena tidak pernah diceritakan sampai akhir hayat. Itu semua demi menjaga kebaikan, keutuhan dan keharmonisan rumah tangga.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun